Pendidikan

Mahasiswa UNY Ciptakan Sepatu Kesehatan Bermotif Budaya

Untuk lebih memberikan nilai tambah pada sepatu kesehatan, sekelompok mahasiswa UNY mengubah sepatu kesehatan dengan menginterpretasikan dengan androi

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Sekelompok mahasiswa tersebut terdiri dari Nanda Veruna Enun Kharisma dan Solekhawati prodi PGSD, Amaliatul Firdaus prodi Pendidikan Akuntansi, Danang Dwiyoga Adimurdaka prodi Pendidikan Teknik Informatika serta Nur Mahsun Asqalany Ramadhan Pendidikan Bahasa Inggris yang berhasil merancang sepatu cerdas yang diberi nama Smart Shoes. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjaga kesehatan merupakan hal yang sangat penting.

Satu diantara cara menjaga kesehatan yakni dengan menggunakan sepatu kesehatan.

Untuk lebih memberikan nilai tambah pada sepatu kesehatan, sekelompok mahasiswa UNY mengubah sepatu kesehatan dengan menginterpretasikan dengan android dan memiliki motif batik.

Sekelompok mahasiswa tersebut terdiri dari Nanda Veruna Enun Kharisma dan Solekhawati prodi PGSD, Amaliatul Firdaus prodi Pendidikan Akuntansi, Danang Dwiyoga Adimurdaka prodi Pendidikan Teknik Informatika serta Nur Mahsun Asqalany Ramadhan Pendidikan Bahasa Inggris yang berhasil merancang sepatu cerdas yang diberi nama Smart Shoes.

KKN UNY Kembangkan Desa Blaburan Magelang sebagai Kampung Wisata Air

Smart shoes ini dirancang sebagai produk multiguna, bukan hanya kesehatan namun juga fashion dan edukasi.

Nanda Veruna Enun Kharisma, mengungkapkan tujuan dirancangnya smart shoes selain untuk refleksi juga sekaligus dapat memperkenalkan budaya Indonesia melalui aplikasi android yang diletakkan pada smart shoes tersebut.

“Melalui teknologi QR code yang ditempel pada sepatu dapat ditampilkan berbagai informasi seputar kebudayaan secara audiovisual dengan cara scanning marker atau pemindaian. Smart shoes juga dilengkapi dengan dengan alas kaki berupa pijat refleksi yang dapat dibongkar pasang (removable)," katanya.

Dia menjelaskan tujuan adanya pemberian alas pijat yang removable supaya sepatu tetap dapat digunakan untuk berkegiatan sehari-hari disamping difungsikan sebagai alat kesehatan.

Untuk bahan yang dibutuhkan untuk membuat smart shoes antara lain sepatu, alas refleksi yang terbuat dari kayu, pita barcode qr code, cat akrilik, pilox gloss, kartu dan box kemasan.

UNY Raih Peringkat ke-16 Klasterisasi Perguruan Tinggi di Indonesia 2019

Danang Dwiyoga Adimurdaka mengungkapkan, proses pembuatan smart shoes diawali dari persiapan alat dan bahan serta quality control.

Quality control I ditujukan untuk memastikan sepatu dalam kondisi baik. Selanjutnya yakni pembuatan desain.

Desain yang telah jadi kemudian digambar pada sepatu (sketching) lalu dilukis menggunakan cat akrilik.

Setelah selesai dilukis, lalu dilakukan finalisasi yang dimulai dengan pengeringan, lalu penyempurnaan lukisan.

"Motif disemprot dengan pilox gloss supaya tahan lama. Motif yang digunakan adalah motif kebudayaan seperti batik, wayang, maupun motif budaya lainnya. Motif dibuat dengan memperhatikan komposisi warna yang menarik dan kekinian," terangnya

Kemudian alas kaki pijat dipasang, lalu ditempel QR code yang telah dicetak pada sepatu dengan cara dijahit.

Kemudian dilakukan quality control II untuk memastikan produk dalam kondisi baik sebelum dikemas.

"Produk yang telah lolos sortir kemudian dikemas menggunakan box khusus yang elegan dan menarik. Kemasan dilengkapi dengan kartu yang memuat informasi berupa petunjuk perawatan dan identitas produk," ungkapnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved