Yogyakarta
BNNP DIY Sebut Berantas Narkotika Perlu Sinergi
Bukan hanya bandara saja, bahkan jalur laut juga bisa menjadi pintu masuk peredaran narkotika.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba BNNP DIY, AKBP Sudaryoko mengatakan Yogyakarta merupakan pasar empuk peredaran narkotika.
Hal itu karena konsumsi terhadap narkotika tergolong tinggi.
Meski sebagai pasar, namun peredaran narkotika di Yogyakarta tidak seperti daerah lain.
• Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet
Jika dibandingkan dengan provinsi lain, peredaran narkotika di DIY terbilang rendah.
Hal itu dibuktikan dengan barang bukti yang ditemukan, hanya sekitar 0,1 hingga 100 gram.
"Kita (DIY) bisa dibilang tempat peredaran, tetapi sudah terpecah-pecah di daerah lain. Nangkap 0,1 sampai 100 gram sudah terbilang tinggi. Beda dengan daerah lain, Jambi misalnya yang bisa sampai kilogram,"katanya saat jumpa pers di Kantor Bea Cukai DIY, Rabu (28/8/2019).
Untuk mencegah peredaran, tentu pintu-pintu yang menjadi peluang masuknya narkotika perlu diawasi dengan ketat.
• Polda DIY Sebut Ini Pertama Kalinya Ada Temuan Happy Five dan Ekstasi di Yogyakarta
Ia mengakui bahwa bandara menjadi satu dari beberapa pintu masuk peredaran narkotika.
Bukan hanya bandara saja, bahkan jalur laut juga bisa menjadi pintu masuk peredaran narkotika.
Dengan demikian perlu sinergi seluruh stakeholder.
"Petugas bandara tentu perlu memperkuat pengawasan. Yang laut juga, Polair Polda DIY juga sudah bersinergi. Kami BNNP DIY dan seluruh stakeholder sudah saling koordinasi. Termasuk edukasi pada nelayan, jangan sampai ada penumpang asing,atau titipan yang mencurigakan," ujarnya. (*)