Tips Traveling Aman Bagi Ibu Hamil Supaya Tak Membahayakan Kesehatan Janin
Berikut ini pertimbangan-pertimbangan baigi ibu hamil yang ingin traveling atau melakukan perjalanan wisata yang aman, nyaman, tak membahayakan janin
Tips Traveling Aman Bagi Ibu Hamil Supaya Tak Membahayakan Kesehatan Janin
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Traveling atau liburan menjadi kebutuhan bagi semua orang. Apalagi ketika suasana sudah membosankan. Sehingga dibutuhkan penyegaran dengan cara bepergian ke tempat-tempat wisata.
Termasuk di antaranya ibu hamil.
Ibu hamil pun bisa 'terjangkit' virus traveling.
• 5 Tips Cegah Masuk Angin sebelum Traveling
Lantas bagaimanakah caranya supaya ibu hamil bisa tetap traveling yang aman, naman sekaligus tak membahayakan bagi janin?
Bagi Anda ibu hamil yang ingin berwisata, buatlah perencanaan wisata yang fleksibel.
Pertimbangkanlah membeli asuransi perjalanan untuk memudahkan Anda dalam mengubah ataupun membatalkan perjalanan Anda pada menit-menit terakhir.
• Simak 6 Tips Traveling ke Eropa untuk yang Berkantong Tipis
Berikut ini pertimbangan-pertimbangan lain bagi ibu hamil yang ingin traveling atau melakukan perjalanan wisata.
Temui dokter Anda
Lakukan pra natal check-up dan tanya dokter Anda apakah kondisi kehamilan Anda memungkinkan Anda melakukan suatu perjalan wisata.
Ungkapkan perencanaan perjalanan wisata Anda dan mintalah kepadanya untuk mengisi sertifikat medis yang mengindikasikan bahwa Anda aman melakukan perjalanan wisata.
• Jadwal Datang Bulan Pun Bisa Kacau karena Traveling. Ini Penjelasannya
Tanyakan kondisi kehamilan Anda berkaitan dengan tekanan udara rendah dan paparan radiasi jika Anda melakukan perjalanan udara.
Untuk ibu hamil yang melakukan perjalanan wisata yang tak terlalu sering, tekanan udara dan radiasi bukanlah sesuatu yang patut dikhawatirkan.
Tekanan kabin rendah memiliki dampak kecil pada wanita hamil atau janinnya sebab tubuh mampu beradaptasi secara natural terhadap tekanan udara di sekitarnya. Tetapi paparan radiasi memiliki peningkatan resiko terhadap beberapa jenis kanker.
Cek maskapai Anda
Periksa kembali perusahaan penerbangan untuk memastikan Anda dapat melakukan perjalanan udara.
Banyak maskapai penerbangan membatasi atau sangat tidak menyarankan wanita hamil berpergian setelah 36 minggu.
Mayoritas maskapai penerbangan juga memerlukan sertifikat medis untuk mendapatkan persetujuan terbang pada trimester terakhir.
Lakukan dan persiapakan segala sesuatunya
Ambil salinan informasi kesehatan yang diperlukan dan kartu asuransi Anda. Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman saat berpergian.
Perhatikan gizi makanan yang Anda makan saat berpergian, makanlah teratur dan sesekali makan makanan ringan dapat melawan kelelahan karena perjalanan.
Konsumsilah air mineral yang lebih banyak sehingga membantu Anda tetap terhidrasi di dalam kabin pesawat. Sabuk pengaman pesawat jangan digunakan terkena atau melintangi perut Anda.
Sementara jika dengan mobil, sabuk bahu harus diposisikan antara payudara Anda, sementara sabuk di pangkuan harus berada di pinggul, yaitu posisi di bawah perut Anda.
Hindari minum soda atau makan makanan yang menimbulkan gas seperti kacang. Sebab, tekanan udara rendah saat penerbangan dapat membuat Anda tidak nyaman.
Perjalanan dengan mobil
Saat perjalanan wisata menggunakan mobil, rencanakan perjalanan singkat. Intensitas berhenti untuk istirahat harus lebih banyak. Keluarlah dari mobil saat istirahat dan renggangkan kaki Anda.
Jika Anda melakukan perjalanan lebih dari 4 jam, dapat memperbesar kemungkinan resiko terkena trombosis vena dalam, yaitu ketika gumpalan darah terbentuk di kaki dan dapat pula terjadi di bagian lain pada tubuh Anda.
Sebuah kasus serius bisa terjadi ketika bekuan darah tersebut mengalir ke paru-paru. Batasi mengemudi maksimal 6 jam sehari namun alangkah baiknya bila orang lain yang menyetir mobil ketika perjalanan wisata.(*)