Kulon Progo
Kemenag Apresiasi Pemkab Kulon Progo dalam Moderasi Beragama
Wakil Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengapresiasi piagam penghargaan tersebut serta kerjasama yang terjalin apik antara Pemkab dan Kemenag dalam berbaga
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mendapat piagam apresiasi dari Menteri Agama atas partisipasi mendukung program moderasi beragama dan penguatan fungsi penyuluh agama.
Piagam diserahkan Kepala Kantor Kemenag Kulon Progo kepada Wakil Bupati Kulon Progo, Sutedjo, Selasa (26/8/2019) di Wates.
Kepala Kantor Kemenag Kulon Progo, Nurudin mengatakan konsep moderasi beragama antara lain menyakini secara absolut ajaran agama yang diyakini seorang individu dengan tetap memberikan ruang terhadap agama yang diyakini orang lain.
Adapun penyuluh agama bertugas melaksanakan dan mengembangakan kegiatan penyuluhan dan bimbingan serta menyukseskan program-program pembanungnan melalui pintu dan bahasa agama.
• Pin Emas Wajar, Tapi Jangan Beratkan Keuangan Daerah
"Sudah banyak yang dilakukan jajaran Pemkab Kulon Progo dalam berkolaborasi dengan Kemenag atas program ini. Kami juga mengapresiasi Pemkab atas peran dan koordinasinya dengan penyuluh,"jelas Nurudin.
Disebutnya, penyuluh di Kulon Progo saat ini berjumlah 33 orang berstatus PNS dan 101 orang non-PNS dengan tiap wilayah kecamatan diisi 8 penyuluh.
Honor penyuluh juga terus meningkat. Jika dulu hanya Rp110 ribu, honornya naik jadi Rp500 ribu di 2018 dan di tahun ini kembali naik jadi Rp1.000.000.
Nurudin mengatakan, peran dan bantuan Pemkab dalam kerjasama dan koordinasi sangat bermanfaat serta banyak bantuan baik moril materiil.
Termasuk terkait program KUA Teladan di mana respon pejabat Pemkab Kulon Progo cukup cepat sehingga bantuan dari pemerintah pusat bisa dimanfaarkan.
• Merawat Toleransi Antar Umat Beragama Lewat Daging Kurban Ala Dusun Jeruksari
"Kalau itu tidak segera direspons, bantuan hangus dan Kulon Progo tidak akan mendapatkannya lagi dalam beberapa tahun kemudian,"kata Nurudin.
Wakil Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengapresiasi piagam penghargaan tersebut serta kerjasama yang terjalin apik antara Pemkab dan Kemenag dalam berbagai program.
Ia menyebut, kemajemukan merupakan potensi yang besar jika mampu diolah secara baik.
Sebaliknya, kemajemukan itu bisa menjadi celah disintegrasi bangsa apabila tak terkelola dengan benar.
Penyuluh agama memiliki peran yang strategis dan vital di dalamnya.
"Kondisi Kulon Progo yang relatif landai dan kondusif juga tidak bisa dilepaskan dari peran penyuluh agama. Ada beberapa tantangan kita kedepan, seperti di daerah lain jika ada riak-riak kecil, kita harus bisa mencegahnya,” kata Sutedjo.(TRIBUNJOGJA.COM)