Pendidikan
Mahasiswa Untidar Kembangkan Singkong Jadi Makanan Kekinian, Sebulan Omzetnya Capai Rp 15 juta
Pihaknya juga bekerjasama dengan pusat toko oleh-oleh di Kecamatan Salam, Toko Karunia Jaya. Pemasaran juga melalui media online.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Mahasiswa Universitas Tidar di Magelang berhasil mengembangkan singkong jadi produk makanan yang laris nan kekinian yakni Getuk aneka rasa, Singkong Kepal Crispy (SiPalPy), dan Singkong Keju (Sikoke). Produk makanan ini menghasilkan omset puluhan juta rupiah.
Mereka adalah Fimarizki, Mahasiswi Program Studi Pendidikan IPA Universitas Tidar Magelang; Ulinnuha Ahmad Rifai, Arina Novia Dewi, Camila Azzahramadanti dan Diah Rosita.
Kelima mahasiswa ini mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) untuk mengembangkan makanan ini.
• Ketatnya SBMPTN Untidar, 13.460 Pendaftar, Hanya 970 yang Diterima
Salah seorang tim, Fimarizki, mengatakan, ide dari produk singkong ini dari PMW tahun 2017.
Produk dan proposal tentang olahan singkong telah dua kali lolos seleksi PMW tingkat Fakultas.
Mereka kemudian mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan produk singkong ini.
"Awalnya, kami berpikir singkong ini kurang diminati oleh masyarakat, terutama generasi milenial. Padahal di Magelang sendiri produksi singkong banyak, tapi harga jual rendah. Kami pun berpikir membuat olahan dari singkong. Bentuknya makanan beku. Produk bisa awet dua bulan kalau di mesin pendingin," katanya.
Ada dua produk yang dikembangkan Singkong Kepal Crispy (SiPalPy) dan Singkong Keju (Sikoke).
Tahun 2018, ia mendapat pendanaan sebesar Rp 2,4 juta pada bulan Juni 2018 dengan produk Singkong Kepal Crispy (SiPalPy) dan Rp 2,3 juta pada tahun 2019 dengan produk Singkong Keju (Sikoke).
• Tiga Mahasiswa Untidar Teliti Limbah Kulit Kacang Tanah Jadi Produk Prebiotik Alternatif
Setelah itu pengembangan produk terus dilakukan. Ia berhasil mengembangkan variasi lain yakni Getuk seharga Rp 12.000 - Rp 13.000 untuk varian rasa Nangka, Mix, Coklat, dan Original dengan isi 15 buah, sedangkan getuk varian isi coklat dengan harga yang sama berisi 12 buah.
Singkong keju seharga Rp. 15.000 dengan berat 500 gram, Pisang Coklat isi 8 buah seharga Rp.10.000, dan Stik Tela seharga Rp. 13.000 sampai Rp. 14.000 dengan berat berat 500 gram.
“Untuk membuat produk-produk makanan itu, ia membutuhkan bahan baku singkong sebanyak 85 kg. Jika ramai pesanan bahkan bisa mencapai 150 kilogram. Singkong kami ambil dari petani di Magelang dan sekitarnya,” tuturnya.
Pemasaran pun diperluas. Fimarizki mengajak teman-temannya untuk membuat tim yang terdiri dari desainer sampai pemasaran atau marketing.
Pihaknya juga bekerjasama dengan pusat toko oleh-oleh di Kecamatan Salam, Toko Karunia Jaya. Pemasaran juga melalui media online.
