Memilukan! Gajah Ini Sangat Kurus, Tinggal Tulang Berbalut Kulit Tapi Masih Dipaksa Pentas
Foto itu memancing rasa iba warganet sekaligus desakan terhadap pemerintahan Sri Lanka agar segera mengambil langkah nyata dalam menyelamatkan gajah
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Memilukan! Gajah Ini Sangat Kurus, Tinggal Tulang Berbalut Kulit Tapi Masih Dipaksa Pentas
TRIBUNJOGJA.COM - Foto memilukan seekor gajah dengan kondisi tubuh yang sangat kurus beredar viral di media sosial.
Foto itu memancing rasa iba warganet sekaligus desakan terhadap pemerintahan Sri Lanka agar segera mengambil langkah nyata dalam menyelamatkan gajah tersebut.
Bagaimana tidak, gajah ini tampak sangat kurus.
Bahkan tulang-tulang iganya terlihat menyembul dari kulitnya yang keriput.
Tengkorak kepalanya pun terlihat begitu jelas.
“Ini sangat mengerikan - saya meneteskan air mata. Gajah cantik ini perlu tempat perlindungan untuk menjalani sisa hidupnya. Ini sungguh membuat hati saya hancur, 'tulis seorang warganet di kolom komentar.

Adapun foto ini diunggah sebuah organisasi nirlaba, Sae Elephant Foundation pada Rabu (13/8/2019) kemarin.
Dalam unggahannya, organisasi ini menjelaskan bahwa gajah itu bernama Takiri.
Ia merupakan satu di antara 60 gajah lainnya yang diikutsertakan dalam sebuah festival di Sri Lanka tahun ini.
Gajah berusia 70 tahun ini harus bergabung dalam acara pawai pagi-pagi sekali hingga larut malam, setiap malam selama 10 hari berturut-turut.
Tikiri didandani untuk pawai di tengah kebisingan, kembang api dan asap.

Dia berjalan beberapa kilometer setiap malam tanpa ada yang tahu kondisi gajah ini sebenarnya.
Tidak ada yang melihat tubuh kurusnya atau kondisinya yang melemah, karena ia dipakaikan kostum.
"Tidak ada yang melihat air mata di matanya, terluka oleh lampu-lampu terang yang menghiasi topengnya, tidak ada yang melihat kesulitannya melangkah ketika kakinya dibelenggu pendek saat dia berjalan" tulis keterangan unggahan tersebut.
"Hari ini adalah Hari Gajah Sedunia. Kita tidak dapat membawa dunia yang damai kepada gajah jika kita masih berpikir bahwa gambar ini dapat diterima"
"Mencintai, tidak menyakiti, mengikuti jalan kebaikan dan kasih sayang, ini adalah Jalan Buddha. Saatnya untuk kita ikuti" demikian keterangan dalam keterangan yang ditulis pada 13 Agustus 2019 kemarin.
Adapun organisasi nirlaba, Save Elephant Foundation, ini memang memfokuskan diri pada penyediaan perawatan untuk populasi gajah tawanan Thailand.
Organisasi ini didirikan oleh Sangdeaun Lek Chailert, yang mulai mengadvokasi kesejahteraan gajah di Asia karena kecintaannya pada simbol nasional negara tersebut.
Ide ini juga berawal dari kekhawatiran tentang spesies yang terancam punah tersebut.
"Ini adalah misi kami untuk menyelamatkan gajah Asia dari kepunahan dan memberikan kehidupan yang layak bagi gajah jinak dengan melestarikan habitat dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang praktik perawatan," kata Save Elephant Foundation sebagaimana dikutip tribunjogja.com dari mail online.
Yayasan ini mengelola Taman Alam Gajah - tempat perlindungan di Chiang Mai, Thailand Utara - di antara sejumlah proyek lainnya.
Sementara itu, World Animal Protection memperkirakan ada 3.000 gajah digunakan untuk hiburan di seluruh Asia, dengan 77 persen diperlakukan secara tidak manusiawi.
Gajah kurus dipaksa tampil di depan turis

Selain Sri Lanka, pada 2018 lalu, Thailand juga pernah dihebohkan dengan keberadaan seekor gajah kurus yang dipaksa tampil di depan turis.
Gajah ini terekam kamera saat tampil di Kebun Binatang Samutprakarn di Provinsi Samut Prakan, Thailand.
Meski begitu, pihak kebun binatang mengatakan bahwa gajah itu mendapatkan pakan yang cukup dan dalam kondisi sehat.
Sebagaimana dilansir Mail Online, Selasa (11/12/2018), penampilan gajah itu direkam pada Jumat, 7 Desember 2018 lalu.
Tulang-tulangnya sangat jelas menonjol dari kulitnya. Di saat bersamaan, gajah itu tetap dipaksa untuk tampil di depan para turis. Gajah ini perlahan-lahan meniti berbagai rintangan yang sudah disediakan.
Seorang turis yang merasa prihatin dengan kondisi itu lantas merekam adegan tersebut.
"Saya sering berkunjung ke kebun binatang karena saya memang suka dengan binatang. Tapi kali ini, saat saya berkunjung pekan lalu, saya benar-benar dibuat marah ketika melihat kondisi seekor gajah," jelas narasumber yang tak ingin diungkap identitasnya itu.
"Gajah itu terlihat sangat lemah dan begitu kurus. Saya pikir dia butuh pertolongan. Saya tak ingin mengatakan hal-hal buruk tentang kebun binatang itu, tapi mereka mungkin punya masalah dengan pemeliharaan. Saya ingin mengajak orang-orang untuk menolongnya," tambahnya.
Pengunjung lainnya yang datang ke kebun binatang yang memiliki rating satu bintang di TripAdvisor ini juga mengaku begitu terpukul ketika melihat gajah tersebut. Tapi ia juga mengakui bahwa pertunjukan gajah itu memeroleh sambutan meriah dari para turis.
"Tempat ini kurang perawatan, banyak fasilitas yang sudah rusak dan tak pernah diperbaharui dalam jangka waktu lama. Ini sungguh memperihatinkan melihat hewan-hewan berada dalam kondisi seperti itu," tambah seorang pengunjung, Joyce.
Sementara itu pihak kebun binatang memastikan bahwa hewan-hewan itu berada dalam kondisi sehat dan mendapatkan perawatan yang maksimal.
"Tidak, tidak, tidak, gajah-gajah itu berada dalam kondisi sehat. Mereka semuanya baik-baik saja. Tak ada satupun yang kurus, karena mereka mendapatkan makanan yang cukup setiap hari dan melaksanakan pertunjukan pula setiap hari," jelas juru bicara kebun binatang. (*)