Daihatsu Astec Open 2019

Yogyakarta Kembali Didapuk Jadi Tuan Rumah Daihatsu Astec Open 2019

Untuk gelaran tahun ini, Daihatsu Astec Open akan memepertandingkan berbagai nomor dari enam kategori usia (KU) sekaligus.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Perwakilan Daihatsu, Astec dan sponsor, secara simbolis membuka gelaran BAC Daihatsu Astec Open 2019 dengan serve bersama, di Yogyakarta, Senin (12/8/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM - Yogyakarta kembali didapuk sebagai tuan rumah ajang Badminton Asia Confederation (BAC) Daihatsu Astec Open 2019, untuk kedua kalinya.

Ya, turnamen bertaraf internasional tersebut, bakal bergulir di GOR UGM, pada 19-25 Agustus mendatang.

Marketing Division Head Astra Daihatsu, Hendrayadi mengatakan, untuk gelaran tahun ini, Daihatsu Astec Open akan memepertandingkan berbagai nomor dari enam kategori usia (KU) sekaligus.

Mulai dari U-13, U-15, U-17, U-19, Dewasa, hingga Veteran. 

Uniknya Sego Penggel Khas Kebumen di Watoe Gajah

"Nantinya 900 perserta akan ambil bagian, meski pendaftarnya lebih. Tapi, ini sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh BAC, yang tahun ini resmi menempel di turnamen Daihatsu Astec Open," katanya, dalam sesi jumpa pers di Yogyakarta, Senin (12/8/2019).

Kesempatan tersebut, dihadiri pula oleh pasangan pebulutangkis legendaris tanah air, Susi Susanti dan Alan Budikusuma, yang tidak lain merupakan pemilik produsen alat olahraga Astec.

Alan menjelaskan, standarisasi dari BAC membuat peserta tahun ini, harus dibatasi.

"Tapi, ini menjadi hal menarik, karena untuk pertama kali, pebulutangkis muda kita, khususnya di U-15 dan U-17 ya, memiliki kesempatan mengumpulkan poin yang bisa digunakan untuk maju ke jenjang internasional," tambahnya.

Catatan Prestasi Minarni Soedarjanto Pebulutangkis yang Muncul di Google Doodle

"Karena itu, negara-negara lain juga ikut serta, seperti Amerika, Malaysia, Singapura, Jerman lalu India. Ajang ini, sekaligus untuk mengukur kesiapan atlet-atlet yang menjadi generasi penerus kita," imbuh peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Susi pun menambahkan, melalui Daihatsu Astec Open, pihaknya ingin mengulang kembali kejayaan olahraga bulu tangkis Indonesia di masa lampau.

Menurutnya, atlet-atlet muda membutuhkan wadah untuk menciptakan prestasi, sekaligus mengukur kemampuannya.

"Tentunya kita berharap, bibit-bibit muda ini mampu berprestasi untuk Indonesia di kancah internasional. Sebelumnya, banyak atlet yang dilahirkan Daihatsu Astec Open, seperti Jonathan Cristie, Fitriani, atau Gregoria Mariska," sambungnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum (Ketum) Pengda PBSI DIY, Suhartono memastikan, sejumlah pebulutangkis dari Yogyakarta yang akan ikut serta, siap unjuk kemampuan terbaik, demi membuka peluang tampil di turnamen yang lebih tinggi.

Ratusan Atlet Muda Dilatih Legenda Bulutangkis Nasional di Djarum Coaching Clinic Magelang

"Sehingga, pada gilirannya nanti, atlet-atlet kita bisa menghuni Pelatnas dan berkontribusi bagi Indonesia. Dari situ, kami berharap, muncul juara dunia dari Yogyakarta," cetusnya.

Walau begitu, ia pun mengakui, persaingan Daihatsu Astec Open sangat berat, dengan turut dilibatkannya deretan atlet mancanegara.

Tapi, persiapan panjang yang telah dilakukan sejauh ini, diyakininya mampu membuat pebulutangkis Yogyakarta bisa bersaing.

"DIY harus masuk, sistem poin itu kan penting, agar bisa ikut turnamen yang lebih tinggi. Tentu, ini menjadi tangangan bagi atlet DIY, semoga saja bisa bersaing di gelaran tahun ini," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved