Gunungkidul
Ratusan Santri Pondok Pesantren Darul Quran Doakan Mendiang Mbah Moen
Tak hanya salat ghaib saja, Pondok Pesantren Darul Quran akan mengadakan acara tahlil selama tujuh hari untuk mendoakan ulama kharismatik tersebut.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kabar meninggalnya Kiai Haji (KH) Maimoen Zubair pada hari Selasa (6/8/2019) saat menunaikan ibadah haji membuat masyarakat pesantren berduka.
Tak terkecuali Pondok Pesantren Darul Quran, yang beralamatkan di Ledoksari, Kepek, Wonosari.
Ratusan santri berkumpul setelah kumandan Salat Dhuhur, dan mereka bergegas untuk menjalankan ibadah Salat Dhuhur.
Setelah salat, Imam mengumumkan kabar duka tersebut lalu para santri diajak untuk melakukan Salat Ghaib dilanjutkan pembacaan kalimat tahlil.
• Palette: Tips Merawat Wajah Saat Musim Panas
Dari pantauan Tribunjogja.com, santri-santri tampak khusuk dalam mengikuti Salat Dhuhur dan dilanjutkan membaca doa dan tahlil.
Seorang pengasuh Pondok Pesantren, Imron Rosidi mengatakan, tak hanya salat ghaib saja, namun pihaknya akan mengadakan acara tahlil selama tujuh hari untuk mendoakan ulama kharismatik tersebut.
"Selain Salat Ghaib kami juga akan mendoakan Mbah Maimoen selama tujuh hari kedepan," katanya.
• Mbah Moen Akan Dimakamkan di Makkah Usai Disalatkan di Masjidil Haram
Menurutnya selain ulama yang kharismatik Mbah Maimoen juga sangat berpengaruh di dunia pesantren.
Mbah Maimoen juga dikenal sebagai pendiri pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
"Tak hanya berpengaruh di Indonesia tetapi mbah Maimun juga berpengaruh di dunia," pungkasnya.(*)