Pendidikan

Dosen UTY Kembangkan Diversifikasi Produk dan Peningkatan Daya Saing UMKM

Dosen UTY berdayakan Kelompok Wanita Tani Rahayu dan perajin Bakpia di Bantul.

Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Dosen Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), yakni Yohanes Anton Nugroho, ST, MT, Ari Zaqi Al Faritsy, ST, MT, dan Ari Sugiharto, S Si, M Eng ikut memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Rahayu dan pengrajin Bakpia yang berada di wilayah Dusun Jurug, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. 

TRIBUNJOGJA.COM - Perkembangan dunia yang memasuki era industry 4.0 mendorong pelaku-pelaku industri untuk melakukan inovasi supaya tetap survive.

Meskipun demikian banyak pelaku industri, khususnya industri kecil yang tidak melakukan inovasi, sehingga hasil produksinya tidak dapat berkembang dan dikhawatirkan akan tergerus perkembangan dunia industri.

Berangkat dari kondisi tersebut, tiga orang dosen Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), yakni Yohanes Anton Nugroho, ST, MT, Ari Zaqi Al Faritsy, ST, MT, dan Ari Sugiharto, S Si, M Eng terdorong untuk memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Rahayu dan perajin Bakpia yang berada di wilayah dusun Jurug, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.

Hati-hati, 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kulit Wajah

Beberapa hal yang dilakukan dalam program ini adalah pengembangan alat pengiris berbasis automasi, sosialisasi, dan pelatihan yang salah satunya dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2019.

“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud tri dharma perguruan tinggi yang terselenggara berkat Hibah Program Kemitraan Masyarakat yang di danai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi,” kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Yohanes Anton Nugroho, MT, kepada Tribunjogja.com, Kamis (1/8/2019).

“Pada kesempatan ini kami mendapatkan bantuan juga dari rekan-rekan dosen di UTY dari berbagai bidang keilmuan, sehingga diharapkan hasilnya akan lebih mampu meningkatkan kesejahteraan mitra kami," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Sumarni, Ketua KWT Rahayu menyampaikan bahwa program kemitraan masyarakat dari UTY telah dilaksanakan sebanyak dua kali di kelompoknya.

“Bantuan dari bapak-bapak dosen telah membantu meningkatkan nilai produk kami, alat-alat yang diberikan mampu meningkatkan jumlah produksi keripik dan nugget yang kami lakukan,” jelasnya.

Mahasiswa UTY Wakili Indonesia pada Kompetisi IT di AS

Dukuh Jurug, Bejo Hadiraharjo, menyebutkan bahwa program kemitraan masyarakat yang sudah dilaksanakan selama dua kali di dusun Jurug telah memberikan manfaat untuk warganya.

Ke depannya keripik tempe yang dihasilkan akan dijadikan sebagai produk unggulan di Desa Bangunharjo.

Sambutan lain juga dikemukan oleh Agung TP dari BPP Sewon yang menyebutkan bahwa program dari dosen UTY telah mendukung peningkatan kesejahteraan anggotanya dan perlu di-gethok tular-kan kepada kelompok lainnya.

“Saya juga berharap peralatan dan teknologi yang sudah diberikan dapat dimanfaatkan sebaik- baiknya olah ibu-ibu KWT Rahayu,” ujarnya.

“Kami berkomitmen untuk memfasilitasi mitra untuk mengembangkan produk, peningkatan kapasitas dan daya saing sehingga akan tetap survive dan bahkan menjadi produsen-produsen unggulan di masa mendatang,” imbuh ketua tim PKM, Y Anton Nugroho, ST, MT. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved