Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Bantul Tembus Rp80 Ribu per Kilogram
Seorang pedagang di pasar Bantul, Ami (53), mengatakan sudah hampir dua minggu harga cabai terus mengalami kenaikan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Harga komoditas cabai di Pasar tradisional Bantul terus merangkak naik.
Cabai jenis rawit merah yang biasanya dijual dengan harga Rp15 ribu - Rp20 ribu, saat ini sudah menembus Rp80 ribu perkilogram.
Seorang pedagang di pasar Bantul, Ami (53), mengatakan sudah hampir dua minggu harga cabai terus mengalami kenaikan.
Ia sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab dari kenaikan bumbu masak bercita rasa pedas itu.
"Mungkin karena faktor cuaca. Cabai di sini dipasok dari Wonosobo, Temanggung. Di sana tanaman cabai banyak yang mati terkena dingin," terangnya, ditemui di pasar Bantul, Selasa (30/7/2019).
Matinya tanaman cabai di tingkat petani tersebut berdampak pada berkurangnya pasokan cabai di pasar tradisional. Alhasil harga melambung tinggi.
Selain rawit merah, harga cabai jenis lain juga terpantau masih cukup tinggi.
Seperti cabai teropong di angka Rp70 ribu perkilo, cabai Lalap hijau Rp60 ribu perkilo, adapun cabai besar hijau relatif lebih murah berada di harga Rp35 ribu perkilo.
Ami tidak tahu kapan harga cabai di pasar Bantul akan kembali turun dan stabil.
"Tidak tahu kapan turunnya. Yang sekarang turun malah bawang merah. Sekarang cuma Rp16 ribu. Biasanya sampai Rp35 ribu bahkan Rp40 ribu perkilo," ucap dia.
Untuk harga sayur mayur, menurut Ami sejauh ini masih relatif stabil.
Kecuali timun yang harganya juga mulai merangkak naik.
"Dari semula Rp8 ribu sekarang Rp12 ribu," ujar dia.
Pedagang lain, Ipah, mengungkapkan melonjaknya harga komoditas cabai rawit merah di pasar Bantul berdampak pada jumlah pembelian.
Menurut dia, selama ini banyak konsumen yang mengeluh dan pada akhirnya mengurangi pembelian.