Bantul
PKH Kementerian Pertanian Sebut Antraks Bisa Dikendalikan
Antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis. Bakteri lebih mudah dikendalikan daripada virus.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Penyakit anthraks sempat menyerang hewan ternak di Gunungkidul beberapa waktu lalu.
Ternyata penyakit ini dapat dikendalikan dengan mudah.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita menyebut, pengendalian antraks ini cukup mudah sehingga peternak tidak perlu khawatir ternaknya terjangkit antraks.
Ketut menjelaskan, antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis.
• Lemari Lila Padukan Kain Batik dan Desain Kasual
Bakteri lebih mudah dikendalikan daripada virus.
"Antraks penyebabnya bukan virus tapi bakteri. Jadi sangat mudah dikendalikan. Dia diberi antibiotik sudah mati," jelasnya saat ditemui Tribunjogja.com pada kunjungan di Bantul Rabu (24/7/2019) kemarin.
Hanya saja, kata Ketut, kekuatan antraks ada pada sporanya.
Spora ini dapat hidup puluhan tahun di dalam tanah.
"Kekuatan itu di sporanya yang ada di dalam tanah, bisa hidup sampai 36 tahun. Begitu musim hujan naik ke rumput, dimakan oleh sapi," terang Ketut.
Untuk itu, sapi perlu diberi vaksin agar tahan tidak terkena antraks.
• Jelang Idul Adha, DP3 Sleman Pastikan Sapi-sapi Peternakan di Sleman Bebas dari Anthrax
"Divaksin saja sapinya, walaupun makan rumput ada anthraks tidak masalah, karena sudah ada kekebalan dari situ," tuturnya.
Masyarakat umum dan peternak tidak perlu khawatir asal meningkatkan kesadaran mereka untuk mencegah antraks.
Ketut melihat, masih ada peternak yang belum mengetahui bahwa antraks bisa dicegah dengan vaksin.
Peran pemerintah dibutuhkan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap antraks.
"Secara umum mungkin mereka tidak mengerti. Tapi tergantung dinas setempat. Bagaimana awareness mereka terhadap antraks. Tidak usah ditakuti, tapi dikendalikan. Kita bisa kendalikan kok," ujarnya.