Kisah Fitri, Pengidap Skizofrenia Asal Kediri yang Gigiti Tangan Sendiri Hingga Tersisa 3 Jari Saja

Kisah Fitri, Pengidap Skizofrenia Asal Kediri yang Gigiti Tangan Sendiri Hingga Tersisa 3 Jari Saja

Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS/DIDIE SW
Ilustrasi 

Kisah Fitri, Pengidap Skizofrenia Asal Kediri yang Gigiti Tangan Sendiri Hingga Tersisa 3 Jari Saja

TRIBUNJOGJA.COM - Penyakit kejiawaan skizofrenia yang diderita Wiji Fitriani, gadis 29 asal Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur membuatnya harus kehilangan jari-jarinya.

Penyakit tersebut membuat Fitri melakukan kebiasaan menggigit jari dan tangannya sendiri hingga habis.

Bahkan, kini, jari tangannya tinggal tiga saja.

Kasus yang dialami oleh Fitri ini sempat viral dan akhirnya mendapatkan perhatian dari pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Gadis 29 tahun itupun mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Surabaya.

Kini, Fitri sudah kembali ke rumahnya setelah kondisinya dinyatakan membaik.

Tak hanya itu, setelah pulang dari rumah sakit, Fitri juga mendapatkan tangan palsu dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Hebat ! Ini Alasan 7 Bocah di Bogor Tabung Uang Jajan 10 Bulan untuk Beli Sapi Kurban

Gubernur memberikannya secara langsung dengan datang ke rumah Fitri, pada Minggu (21/7/2019) lalu.

Fitri sendiri mendapatkan bantuan berupa dua prostesis atau organ palsu yang menyerupai aslinya menyusul kondisi kedua tangan, yakni mulai jari-jari hingga telapak tangan yang tidak normal.

Ketidak normalan itu bukan karena bawaan lahir melainkan akibat dari kebiasaan Fitri yang kerap menggigiti jari dan tangannya sendiri hingga nyaris habis.

Atas penyakit ini pula dia sempat mendapatkan perawatan kejiwaan di beberapa tempat.

Terakhir adalah perawatan beberapa bulan di rumah sakit jiwa milik pemerintah di Surabaya.

Sepulang perawatan karena sudah membaik fisik maupun psikisnya itulah dia kemudian mendapatkan bantuan tangan palsu dari gubernur.

"Saya senang sekali (dengan tangan palsunya), terima kasih," ujar Fitri, menyahut obrolan Kompas.com dengan Mujirah, nenek yang mengasuhnya, di rumahnya, Senin (22/7/2019).

Bupati Trenggalek Jajaki Kerjasama Poros Yogya-Trenggalek

Pembawaan Fitri memang nampak normal. Dia mampu berkomunikasi dengan lancar, bahkan juga sesekali turut membantu neneknya menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Mujirah (65) mengungkapkan, gangguan kejiwaan yang dialami cucunya itu tidak terjadi setiap waktu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved