Kisah Penemuan Reruntuhan Roket Pendorong Apollo 11 di Dasar Samudera Atlantik
2012 lalu, para peneliti bawah laut berhasil mengangkat reruntuhan roket mesin pendorong Appolo 11 dari dari dasar Samudera Atlantik
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Tanggal 20 Juli 1969 menjadi momen bersejarah dalam eksplorasi misi ruang angkasa. Saat itu, NASA berhasil mengantarkan astronotnya ke bulan. Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang menjejakan kaki di bulan.
Apollo 11 adalah sebuah misi luar angkasa berawak pertama yang berhasil membawa manusia ke Bulan dan kembali dengan selamat.
Apollo 11 ini merupakan salah satu dari proyek NASA dan sekaligus merupakan rencana ambius dari Presiden AS John F Kennedy.
"Kami memutuskan untuk pergi ke bulan!"
• Detik Demi Detik, Kronologi Pendaratan Neil Armstrong di Bulan dalam Misi Apollo 11
Kalimat itu dilontarkan John F Kennedy saat berpidato di Stadion Rice, Texas.
Pidato ini membuka babak baru dalam perlombaan penjelajahan antariksa, yang telah terjadi antara AS dan Uni Soviet.

Keduanya bersaing mendaratkan manusia di permukaan bulan.
Upaya AS dalam kontes ini termasuk dua pendahulu untuk Proyek Apollo: Proyek Merkurius, yang dimulai pada tahun 1958, dan Proyek Gemini, yang diikuti pada tahun 1961.
Tetapi program luar angkasa Uni Soviet tampaknya berada di depan secara keseluruhan, dengan misi sukses termasuk Sputnik , satelit pertama yang mengorbit Bumi, dan Luna 2, wahana antariksa pertama yang menyentuh bulan.
Temuan reruntuhan roket pendorong Apollo 11

Pada tahun 2012 lalu, para peneliti bawah laut mengonfirmasi bahwa mereka telah berhasil mengangkat reruntuhan roket mesin pendorong Appolo 11 dari dasar samudera atlantik.
Roket pendorong tersebut, merupakan sumber tenaga utama yang digunakan Apollo 11 ketika melaksanakan misi ke bulan dan mengantarkan Neil Armstrong menjejakan kakinya di bulan.
Para peneliti menerangkan bahwa roket tersebut, ditemukan sekitar tiga mil di bawah permukaan laut atau berada di dasar Samudera Atlantik.
Uniknya, operasi pengangkatan mesin ini hanya berselang satu hari sebelum peringatan 44 tahun pendaratan manusia pertama di bulan, Neil Armstrong.
Kepastian mengenai identitas roket, diperoleh dari nomor seri mesin yang masih tertera di reruntuhan tersebut.
Setelah diidentifikasi, diperoleh kesamaan dengan nomor seri mesin pendorong pada Apollo 11. K