Shalat Gerhana
Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Dua Rekaat serta Waktu Menyaksikan Gerhana Bulan 17 Juli 2019
Niat dan tata cara shalat gerhana dua rekaat sebagai panduan saat terjadi gerhana. Waktu Menyaksikan Gerhana
Waktu Shalat Gerhana
Berdasarkan proses terjadinya gerhana bulan, maka salat gerhana bisa dilaksanakan sebelum atau sesudah salat subuh.
Namun lebih afdhal jika dilaksanakan sebelum waktu subuh.
Berikut merupakan keterangan lengkapnya sebagaimana yang dilansir PWMU.co
Tata Cara Shalat Gerhana
Berdasarkan Keputusan Mu’tamar Tarjih XX di Garut tahun 1396 H/1976 M dan ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan surat No. C/1-0175/77, berikut ini merupakan tata cara melaksanakan shalat gerhana:
Bila shalat gerhana Bulan dilakukan secara berjamaah niatnya adalah sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.
Bila dikerjakan sendirian niatnya adalah sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Apabila terjadi gerhana matahari atau bulan, maka imam dianjurkan mengajak masyarakat melakukan shalat gerhana berjamaah dengan seruan: “Ash-Shalatu Jami’ah”. Tanpa adzan dan iqamah, sebagaimana hadits riwayat Bukhari dari Aisyah RA.
Shalat gerhana dikerjakan sebanyak dua rakaat.
Pada setiap rakaat berdiri dua kali, rukuk dua kali, dan sujud dua kali.