Yogyakarta

Infrastruktur Jalan Wonosari Jadi Kendala Utama KEK Piyungan

Pemerintah Provinsi DIY menyebut sejumlah kendala dalam pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) kawasan industri Piyungan.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Sehingga nantinya  PT YIP akan berlaku sebagai pengelola kawasan tersebut.

“PT YIP sudah sewa lahan, dan ada pajak-pajak lain sama pertumbuhan ekonomi itu keuntungan yang didapat oleh pemerintah,” urainya.

Pihaknya juga menyebutkan, serapan tenaga kerja dari hitung-hitungan awal mencapai sekitar 10.000 orang.

Adapun, prioritas tenaga kerja adalah masyarakat setempat.

Nantinya mereka akan membuat beberapa kerajinan seperti boneka, pernak-pernik alat pesta, baju Barbie, termasuk film dan juga animasi.

“Jadi bukan industri skala besar seperti manufaktur elektronik atau kendaraan. Tetapi industri kreatif,” urainya.

Perlu diketahui, ada lahan seluas 152 hektar yang akan dijadikan KEK.

Rinciannya, 105 hektar berada di Piyungan dan 47 hektar di Sentolo.

Dia pun menyebutkan, KEK ini nantinya akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di daerah.

Mendesak, Pemda DIY Siapkan Skema KPBU Untuk TPST Piyungan

Kepala pusat studi kajian pembangunan jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM, Dr Hempri Suyatna mengatakan, peran rakyat harus juga dominan.

KEK ini diharapkan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

Konsep dan visi untuk mengentaskan kemiskinan dengan KEK pun harus benar-benar ditunjukkan.  

Peningkatan kapasitas ibu-ibu rumah tangga juga harus dilaksanakan sehingga mereka bisa mengelola dan memberdayakan potensi yang ada juga perlu dilakukan.

Termasuk kebijakan untuk upah minimum regional (UMR) dan kerja yang layak harus diutamakan.

“Harus ada perlindungan ekonomi lokal.  Untuk itu diperlukan regulasi yang mengatur agar ekonomi rakyat tetap tumbuh berkembang. Diantaranya,  kriteria investor harus jelas misalnya pekerjanya itu diutamakan penduduk Piyungan dan Sentolo,” katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved