Penampakan Ular Piton Raksasa Sepanjang 7,3 Meter di Kota Batu, Mati Alami karena Usia

ular piton raksasa ular piton medusa ular piton albino ular piton makan sapi ular piton makan manusia

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo
Ular Sanca Kembang koleksi awetan Predator Fun Park, Kota Batu, Jatim dipamerkan sejak empat bulan lalu Foto didokumentasikan Sabtu (6/7/2019) 

Ular sanca termasuk ular yang berumur panjang, hingga lebih dari 25 tahun.

Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar.

Jika yang jantan telah mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11
kaki.

Ular Sanca Kembang koleksi awetan Predator Fun Park, Kota Batu, Jatim dipamerkan sejak empat bulan lalu Foto didokumentasikan Sabtu (6/7/2019)
Ular Sanca Kembang koleksi awetan Predator Fun Park, Kota Batu, Jatim dipamerkan sejak empat bulan lalu Foto didokumentasikan Sabtu (6/7/2019) (TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo)

Dewasa kelamin tercapai pada umur antara 2-4 tahun. Musim kawin umumnya berlangsung antara September hingga Maret.

Berkurangnya panjang siang hari dan menurunnya suhu udara merupakan faktor pendorong yang merangsang musim kawin.

Namun, musim ini dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Sanca Kembang di sekitar Palembang, Sumatra Selatan, bertelur antara September-Oktober.

Sementara di sekitar Medan, Sumatra Utara antara bulan April-Mei.

Jantan maupun betina akan berpuasa di musim kawin, sehingga ukuran tubuh menjadi hal yang penting di
sini.

Betina bahkan akan melanjutkan puasa hingga bertelur, dan sangat mungkin juga hingga telur menetas.

Sanca kembang bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir.

Telur-telur ini ‘dierami’ pada suhu 88-90 °F (31-32 °C) selama 80-90 hari, bahkan bisa lebih dari 100 hari.

Ular betina akan melingkari telur-telur ini sambil berkontraksi. Gerakan otot ini menimbulkan panas yang akan meningkatkan suhu telur beberapa derajat di atas suhu
lingkungan.

Betina akan menjaga telur-telur ini dari pemangsa hingga menetas.

Namun hanya sampai itu saja. Begitu menetas, bayi-bayi ular itu ditinggalkan dan nasibnya diserahkan
ke alam.

Sanca Kembang menyebar di hutan-hutan Asia Tenggara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved