Kota Yogya

Pemkab Jembrana Mempelajari Pengembangan Smart City di Kota Yogya

Sejumlah 6 orang perwakilan Pemerintah Kabupaten Jembrana melakukan studi tiru ke Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kota Yogyakarta sedang mengembangkan diri menjadi kota cerdas atau smart city.

Berbagai inovasi dan perombakan dilakukan.

Hal ini nampaknya menarik pemerintah kabupaten/kota lain di Indonesia untuk mempelajari secara langsung tentang transformasi Kota Yogyakarta menjadi smart city, salah satunya Pemkab Jembrana Bali.

Jajaran Pantai Berpasir Putih Ini Wajib Anda Kunjungi saat Liburan di Yogya

Belum lama ini, sejumlah 6 orang perwakilan Pemerintah Kabupaten Jembrana melakukan studi tiru ke Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta.

Ini 8 Alasan Memilih TVS Ntorq 125 untuk Berkendara

Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, Ignatius Trihastono, belum lama ini.

Studi tiru tersebut membahas mengenai pengembangan dan pengelolaan Smart City di Kota Yogyakarta.

Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menjelaskan mengenai situasi di daerahnya dan harapannya dalam mewujudkan suatu tempat pelayanan yang terintegrasi.

“Kami mendengar Kota Yogyakarta mempunyai layanan Jogja Smart Service (JSS). Menurut kami hal tersebut adalah sesuatu yang menarik sehingga kami ingin tahu dan mempelajari lebih jauh lagi,” jelasnya pada Tribunjogja.com.

Kembang menjelaskan, saat ini OPD di Kabupaten Jembrana mengembangkan aplikasi mereka sendiri-sendiri sehingga aplikasi-aplikasi yang ada tidak terintegrasi menjadi satu.

Pemkot Yogya Petakan Potensi Pelaku Usaha Melalui Gaya Jogja

"Kami juga ingin untuk membangun suatu Mall Pelayanan Publik," bebernya.

Menanggapi hal tersebut, Trihastono menyampaikan bahwa jebakan dalam membangun Smart City adalah cenderung dibuatnya berbagai macam aplikasi.

Hal ini dirasa kurang efesien karena masyarakat diharuskan untuk mengunduh banyak aplikasi untuk menikmati layanan.

“Kami mengembangkan JSS dengan prinsip Single Window, Single Sign In, dan Single ID dimana hanya dengan mengunduh satu aplikasi dan mendaftar dengan nomer NIK, masyarakat dapat menikmati berbagai layanan dari Pemerintah Kota Yogyakarta," beber Tri.

Mengenai Mall Pelayanan, lanjutnya, Kota Yogyakarta cenderung memilih untuk menyediakan tempat pelayanan yang dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan tanpa harus menempuh waktu lama.

Pemkot Yogya Integrasikan Job Fair dengan JSS

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved