KA Bandara Dinilai Masih Belum Optimal, Begini Penjelasan Dirut PT KAI
KA Bandara ini menjadi salah satu moda transportasi dari Yogyakarta ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dan sebaliknya
Penulis: Wahyu Setiawan Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kehadiran KA Bandara yang diluncurkan beberapa waktu lalu dirasa belum optimal.
Hal ini lantaran jumlah penumpang yang terbilang masih minim.
KA Bandara ini menjadi salah satu moda transportasi dari Yogyakarta ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dan sebaliknya.
"Saat ini baru satu flight yang ke sana (YIA) jadi (keterisian penumpang) KA Bandara belum optimal," kata Edi ,Sukmoro Direktur Utama PT KAI saat bertandang ke Yogyakarta, Selasa (2/7/2019).
Saat ini, lanjut Edi jumlah keterisian KA Bandara masih di angka 10 persen dari total 190-an kursi yang tersedia.
Menurutnya hal ini merupakan implikasi dari jumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Baru Yogyakarta yang ada di Kulon Progo tersebut.
Namun, pihaknya mengaku siap apabila ada kenaikan permintaan hingga dimungkinkan adanya penambahan kereta.
"Kereta bandara kita siapkan tapi mengikuti pola atau jumlah penumpang yang diprediksi akan datang dan pergi dari bandara YIA," katanya.
Untuk saat ini, Edi memastikan, KA Bandara masih mampu mengakomodir jumlah penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Baru Yogyakarta tersebut.
"Jadi manakala mereka membutuhkan kapasitas penumpang dimana angkutan kurang maka kita tambahi tapi sejauh ini kereta bandara belum optimal artinya masih banyak space tersedia," tutupnya. (*)
