Sleman
Persedian Air di Sambirejo Menipis
Karena air adalah kebutuhan yang berharga di sana, maka warga harus bergilir untuk mendapatkannya.
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
Sugiyem (62) warga Kikis mengungkapkan di sana sebanarnya ada PAM, namun air yang mengalir hanya kecil.
"Kadang yang keluar malah cuma angin," keluhnya.
Ia pun berharap ada bantuan dari pemerintah.
Sembari menunggu bantuan, pihak warga sebenarnya sudah berupaya dengan tetap mencari sumber air baru.
"Sebenarnya butuh air, tapi tidak tahu kok hingga kondisi seperti ini belum dapat bantuan," bebernya.
• 84 Hektare Padi di Dlingo Kekeringan
Sementar itu Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan yang dihubungi secara terpisah mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum menerima permintaan droping air dari masyarakat.
Sementara untuk kondisi Kikis sendiri, BPBD Sleman sebelumnya sempat melakukan survei di sana.
"Sumur bor di Kikis masih ada air walaupun debitnya berkurang, sejauh ini masih cukup," terangnya.
Terkait musim kemarau yang melanda, pihaknya memprediksi permintaan droping air akan mulai banyak saat puncaknya yakni pada bulan Agustus.
Sebagai upaya antisipasinya, pada anggaran perubahan nanti pihaknya akan mengusulkan tambahan tangki air menjadi sebanyak 200 tangki di mana setiap tangkinya berisi 5000 liter air.
Adapun sebelumnya untuk mengantisipasi kemarau telah dianggarkan 75 tangki air.(TRIBUNJOGJA.COM)