Gunung Prau via Patak Banteng Dieng, Catatan Perjalanan dari Jogja
gunung prau berapa mdpl 2,565 mdpl gunung prau via wates gunung prau via wates gunung prau via dieng gunung prau via patak banteng
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Iwan Al Khasni
Gunung Prau via Patak Banteng Dieng, Catatan Perjalanan dari Jogja
Gunung Prau telah lama menjadi primadona pendakian bagi para pecinta petualang. Gunung yang berada di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah ini pun juga memiliki pemandangan terbaik saat matahari terbit di ufuk timur.
Tribunjogja.com | Alexander Ermando

Hal tersebut lah yang membuat Tribunjogja.com menjajal gunung setinggi 2,565 mdpl ini pada pertengahan Juni lalu. Momen yang dirasa pas untuk mendaki, sekaligus menikmati dinginnya suhu Dieng pada Juni-Juli 2019.
Ada banyak jalur pendakian yang bisa dipilih untuk mencapai puncak Prau. Namun yang paling populer adalah Jalur Patakbanteng yang berada di Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Tidak jauh dari gerbang utama Dieng.
Tegar (25), salah satu pendaki berpengalaman asal Temanggung mengatakan Patakbanteng menjadi jalur favorit bagi para pendaki, bahkan pemula sekalipun.
"Sebab jalur ini paling singkat untuk mencapai puncak, hanya 2 jam," tutur Tegar yang turut mendampingi Tribunjogja.com mendaki Prau.
• Nathan Menghasilkan Rp19,7 Juta per Minggu dari Jualan di Toilet Sekolah
Tegar juga mengatakan Gunung Prau menjadi salah satu gunung yang wajib dikunjungi dan cocok bagi pemula. Sebab ketinggiannya masih lebih mudah dicapai. Sebagian besar jalurnya pun sudah lebih tertata dan jelas.
Tribunjogja.com sendiri menempuh perjalanan sejauh 4 jam dari Yogyakarta dan langsung tiba di Basecamp Pos Pendakian Patakbanteng. Malam sekitar pukul 23.00 WIB, parkiran kendaraan sudah begitu membludak, terutama oleh roda dua.
Arif, salah satu petugas dan penjaga di Basecamp mengatakan Juni merupakan salah satu bulan yang paling banyak pendakinya. Penyebabnya lantaran para mahasiswa sedang menikmati libur panjang. Apalagi saat itu baru saja usai Lebaran.
"Ini sebagian besar yang datang merupakan mahasiswa," jelas Arif.
Para pendaki cukup membayar Rp 15 ribu per orang sebagai biaya pendakian. Sementara penitipan kendaraan dikenakan biaya Rp 10 ribu. Arif tak lupa mengecek kelengkapan pendaki, sekaligus mengingatkan agar tidak membuang sampah sembarangan.
Mengingat rombongan Tribunjogja.com hanya mendaki untuk menikmati matahari terbit lalu langsung turun kembali, Arif pun meminta agar pendakian dilakukan pukul 03.00 WIB dini hari.
"Supaya jalur pendakian juga tidak penuh dan mengantre panjang. Apalagi saat ini sedang ramai," jelasnya.
Sekitar pukul 03.00 WIB, rombongan mulai menuju jalur pendakian, dengan udara yang begitu dingin hingga mengeluarkan uap dari mulut.