Disdikpora DIY Sebut Pendaftaran PPDB Sistem Zonasi Tahun Ini Berjalan Relatif Lancar
Meskipun demikian, Didik mengatakan ada beberapa sistem zonasi yang dianggap rumit yang perlu dievaluasi ke depannya.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penerapan sistem zonasi untuk SMA/SMK Negeri pada tahun ajaran 2019/2020 dipandang berjalan relatif lancar.
Meskipun ada beberapa hal yang masih harus dievaluasi oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) DIY.
Didik Wardaya, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Disdikpora DIY, menerangkan untuk pelaksanaan keseluruhan sistem zonasi di DIY dipandang relatif lancar.
"Dengan sistem zonasi ini, sebaran input nilai menjadi merata. Kita lihat, anak yang di pinggiran input lumayan tinggi-tinggi. Yang kita harapkan kan memang sebaran kualitas ini bisa merata," terangnya.
Meskipun demikian, Didik mengatakan ada beberapa sistem zonasi yang dianggap rumit yang perlu dievaluasi ke depannya.
Selain itu, untuk sekolah juga harus segera mungkin menerapkan revolusi pembelajaran. yang bisa mengakomodir anak yang dianggap memiliki potensi lebih, dengan anak yang kurang, agar tidak ketinggalan.
"Kalau secara sistem, yang dianggap rumit memang harus kita dievaluasi. Bagaimana menciptakan alat seleksi yang sederhana. Yang perlu ditindaklanjuti, masing-masing sekolah harus bisa merevolusi gaya pembelajaran. Agar potensi anak tidak hilang serta anak yang terbilang kurang harus terus di dorong," ungkapnya.
Berkenaan dengan masih banyaknya anak yang tidak bisa bersekolah di SMA/SMK Negeri, Didik menerangkan jika memang daya tampung SMA/SMK Negeri di DIY sangatlah terbatas.
Sehingga tidak bisa menampung secara keseluruhan jumlah lulusan SMP yang mencapai 51.000 siswa.
"Memang untuk kuota sekolah negeri kita kan juga terbatas, untuk SMA ada sekitar 14.500, sedangkan SMK 18.000. Jadi tidak bisa mengakomodir secara keseluruhan lulusan kita sebanyak 51.000. Pasti ada yang di swasta, baik SMA maupun MAN swasta," terangnya. (*)