Pemkot Yogyakarta Luncurkan Aplikasi Nglarisi

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meluncurkan aplikasi 'Nglarisi' di Grha Pandawa, Kamis (27/6/2019).

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Kurniatul Hidayah
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, saat meluncurkan aplikasi Nglarisi di Grha Pandawa Balai Kota Yogyakarta, Kamis (27/6/2019) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meluncurkan aplikasi 'Nglarisi' di Grha Pandawa, Kamis (27/6/2019).

Nglarisi merupakan aplikasi belanja jamuan rapat di lingkungan Pemkot Yogyakarta kepada penyedia Gandeng Gendong yang bergerak dalam bidang kuliner.

Nglarisi tergabung dalam layanan Jogja Smart Service (JSS).

Direktur Umum BPD DIY, Santoso Rohmad, menjanjikan bahwa melalui aplikasi Nglarisi, tidak ada lagi penundaan pembayaran pesanan.

Selama ini, sistem yang berlaku adalah penyedia jasa boga mengirim pesanan terlebih dulu baru mendapatkan uang pembayaran yang diterima sekitar 3-5 hari setelah transaksi.

"Kita tindaklanjuti cara pembayaran. Nanti akan menggunakan mobile banking BPD DIY maupun ATM. Ini realisasi transaksi nontunai. Beli snack, langsung bayar saat itu juga. Tidak ada penundaan pembayaran," ujarnya sesuaikan peluncuran Nglarisi.

Santoso menjelaskan, melalui mobile banking maka pembayaran dapat dilakukan secara real time.

"Dibayar, lalu barang datang. Kita nantinya juga akan punya record data perajin. Kalau akses permodalan, BPD DIY siap dengan kredit mikronya. Mereka harus mengurus izin usaha," terangnya.

Ia menambahkan, dengan cara ini maka pemberdayaan masyarakat sekaligus memastikan akses mereka untuk mendapatkan pasar memiliki jaminan.

"Ini perlu disebarluaskan, karena tidak hanya mengandalkan belanja pemerintah. Kita tinggal klik aplikasi Nglarisi dan tidak perlu keluar rumah untuk memesan makan minum untuk arisan dan sebagainya," bebernya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan bahwa hingga saat ini terdapat 104 kelompok dengan 1.403 anggota yang telah tergabung dengan Nglarisi.

"Dari jumlah tersebut, yang masuk KMS sebanyak 400 orang," sebutnya.

Sementara Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menjelaskan bahwa langkah ini cukup efektif untuk penanggulangan kemiskinan di Kota Yogyakarta.

Masyarakat diberikan akses untuk menawarkan nasi box dan snack mereka untuk memenuhi jamuan rapat dan sebagainya.

"Ada anggaran makan minum yang cukup besar di Pemkot Yogyakarta. Selanjutnya, penyedia boga ini harus bisa memenuhi standar. Adanya program ini untuk menjembatani mereka memasarkan produk. Pesan saya agar masyarakat mandiri untuk menjaga kualitas yang disediakan dan menjadi pilihan kami," bebernya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved