Bantul
Tahun Ini, 200 Rumah Tidak Layak Huni di Bantul Diperbaiki
Pemerintah Kabupaten Bantul tahun 2019 berencana memperbaiki 200 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul tahun 2019 berencana memperbaiki 200 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
200 rumah tersebut sudah lolos verifikasi dan validasi data.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Didik Warsito mengatakan rumah kategori tidak layak huni di Kabupaten Bantul masih cukup banyak.
• 5 Inspirasi Gaya Lebaran Ala Yaseera yang Bakal Bikin Penampilanmu Tetap Kece
Berjumlah sekitar 5.700. Setiap tahun banyak proposal yang mengajukan permohonan untuk perbaikan.
"Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data. Tahun ini ada 200 unit yang akan dibangun," kata Didik, pada Tribunjogja.com di sela kunjungan ke rumah warga kurang mampu di Jambidan, Bantul, Senin (24/6/2019).
Di Jambidan, Didik mengunjungi Sarmiskam, warga miskin yang tinggal dan menetap di kandang kambing.
Ia datang rombongan bersama tim penanggulangan kemiskinan.
• Angka Kemiskinan Capai 8,77 Persen, Pemkab Sleman Kembali Bentuk KLG
Ada juga pihak kecamatan dan perangkat desa setempat.
Mereka menyerahkan bantuan, berupa paket sembako.
Usai kunjungan, Didik mengatakan akan berkoordinasi dan segera mencarikan tanah yang bisa digunakan oleh Sarmiskam sebagai tempat tinggal.
"Kita akan buatkan tempat tinggal yang layak. Mengingat beliau ini masih memiliki mata pencaharian," tuturnya.
• Pemkab Bantul Berikan Bantuan pada Sarmiskam, Warga Miskin yang Hidup di Kandang Ternak
Kemiskinan di Bantul Masih Tinggi
Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) terus berusaha menekan angka kemiskinan.
Menurut Didik, jumlah rumah tangga kategori miskin di Bumi Projotamansari saat ini masih cukup besar.
Ia menyebutkan berdasarkan data dari kementerian sosial, rumah tangga kategori miskin di Bantul berjumlah 157.000.
Data tersebut menurut dia mencakup kategori keluarga sangat miskin, miskin dan rawan miskin.
• Musrenbang RKPD Kabupaten Bantul 2020, Bupati Suharsono Fokus pada Penurunan Kemiskinan
"Kemarin sudah kami lakukan validasi dan verifikasi. Tahap pertama kami berhasil menurunkan 52.000. Tahap kedua 3.000," kata Didik.
Hingga saat ini, data dari kementerian sosial kata dia masih menyisakan sedikitnya 99.000 rumah tangga berkategori miskin di Kabupaten Bantul.
Selain dari kementerian sosial, data tentang kemiskinan, kata Didik, dikeluarkan juga oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Dari data BPS yang dikeluarkan tahun 2015 jumlah kemiskinan di Bantul tercatat ada 13,4 persen dari total penduduk Bantul.
"Angkanya sekitar 134 ribu. Jumlahnya masih sangat besar," ujar dia. (*)