Pemkab Bantul Berikan Bantuan pada Sarmiskam, Warga Miskin yang Hidup di Kandang Ternak
Selama ini Sarmiskam tinggal di sebuah kandang ternak kambing dan hanya beralaskan dipan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul memberikan bantuan kepada Sarmiskam (58), warga miskin di Kepanjen, Dusun Bintaran, Desa Jambidan, Banguntapan yang hidup dan tinggal di kandang ternak, Senin (24/6/2019).
Bantuan dalam bentuk paket sembako itu diberikan oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Kabupaten Bantul, Didik Warsito.
Menurut Didik, kunjungan dan bantuan ini merupakan tindak lanjut dari adanya laporan yang diterima oleh tim penanggulangan kemiskinan tingkat Kabupaten dari perangkat desa dan kecamatan.
"Sehingga segera cek lokasi dan kita tangani," katanya.
Sarmiskam merupakan warga tidak mampu.
Selama ini ia tinggal di sebuah kandang ternak dan hanya beralaskan dipan.
Ia hidup bersama kambing milik tetangga yang dipercayakan kepada dirinya untuk dirawat.
Tidak ada perabotan apalagi barang mewah di kandang itu.
Hanya ada kasur sederhana, tempat untuk melepas penat.
Kandang ternak yang juga menjadi tempat tinggal Sarmiskam itu dibangun di atas tanah kas desa.
Ia sendiri hidup sebatang kara, sempat memiliki rumah namun telah dijual.
Dalam kunjungan tersebut, Didik mengatakan akan berkoordinasi dan segera mencarikan tanah yang bisa digunakan oleh Sarmiskam untuk tempat tinggal.
"Kita akan buatkan tempat tinggal yang layak. Mengingat beliau ini masih memiliki mata pencaharian," tuturnya.
Kepala Dukuh Bintaran, Muh Dwido, mengatakan setiap hari Sarmiskam bekerja sebagai pemulung dan tinggal di kandang ternak bersama kambing.
Semua itu dijalani Sarmiskam atas kemauan sendiri.
Sarmiskam sebenarnya pernah memiliki rumah, yang merupakan bantuan dari gempa tahun 2006 silam. Namun enggan ditempati.
"Katanya karena terlalu bagus. Sudah dibuatkan yang kecil namun lebih memilih tinggal di kandang," terang dia.
Di kandang tersebut, Sarmiskam hidup bersama kambing milik tetangganya, Sogiran.
Ia diberi kepercayaan untuk merawat kambing-kambing tersebut.
Menurut Dwido, warga setempat sudah peduli terhadap keberadaan Sarmiskam.
Hal itu dibuktikan dengan cara sering memberinya makanan.
Bahkan beberapa kali mendapatkan bantuan seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun beras miskin (raskin).
"Jadi sebenarnya masyarakat sini sudah sangat peduli," ujar dia. (*)