Magelang
Manfaatkan Tol Bawen- Yogyakarta Kota Magelang Bersiap Jadi Kota Satelit
Pemerintah Kota Magelang pun menyiapkan diri dan terus berbenah untuk mewujudkan Kota Satelit
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Magelang - Kota Magelang disiapkan menjadi Kota 'Satelit' dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur.
Pemerintah Kota Magelang pun menyiapkan diri dan terus berbenah untuk mewujudkan Kota Satelit tersebut.
"Kita harus bersiap jadi Kota Satelit-nya Candi Borobudur. Kita harus menangkap peluang itu, jadi tuan rumah yang baik. Karena selama ini Candi Borobudur yang kita lihat megah itu tidak sebanding dengan Angkor Wat di Kamboja, di sana kecil, tapi blow up yang besar," ujar Sigit disela-sela kegiatan Halalbihalal Tim Penggerak (TP) PKK Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Rabu (19/6/2019).
• Fakta Kecelakaan Maut Rosalia Indah vs Avanza, Sopir Diduga Mengantuk Korban Tewas 7 Orang
Kota Satelit ini tak hanya untuk menangkap peluang dari KSPN Candi Borobudur saja, tetapi juga berbagai proyek pembangunan mulai dari Bandara YIA Kulonprogo, Jalan Tol Yogyakarta-Solo, dan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta.
Update pembangunan Tol Bawen-Yogya Solo KLIK DISINI
• DED Pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta Disetujui, Tol Yogya-Solo Masih Cari Jalan Tengah
• Desain Tol Solo-Yogyakarta Kelar, Tinggal Finalisasi Trase Jalan, Adhi Karya Ingin Segera Lelang
Sigit mengatakan, peluang itu dapat ditangkap untuk mendukung program Kota Magelang "Ayo ke Magelang" tahap 2 dengan tagline Kota Magelang Modern, Cerdas, Sejahtera, dan Religius (Kota Magelang Moncer Serius) tahun 2020.
"Kami ingin mengulang sukses 'Ayo ke Magelang' tahap 2 di tahun 2020 mendatang, dengan tagline Moncer Serius. Kami sedang merumuskan yang terbaik bagaimana ambil momen itu seiring dengan pembangunan bandara YIA, kemudian jalan tol Yogya-Solo, sudah ada konsepnya. Lalu tol Bawen-Jogya dan destinasi wisata Candi Borobudur," imbuhnya.
Terkait TP PKK sendiri, Sigit mengatakan TP PKK adalah salah satu organisasi yang ikut memajukan Kota Magelang membantu pemerintah.
Organisasi wanita ini menjadi motor penggerak masyarakat, khususnya kaum wanita, melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan wanita.
"Pemerintah dalam memajukan masyarakat idak bisa sendiri, PKK ikut bergerak, sengkuyung. Terimakasih sudah berpartisipasi, turut membangun Kota Magelang yang kita cintai. Program Pemkot banyak, jangan sampai lena, tertidur, karena sudah baik, maju, tetap harus kendalikan dengan baik," katanya.
Ketua TP PKK Kota Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito, mengatakan, TP PKK adalah pendamping atau mitra pemerintah dalam menyukseskan program-program pemerintah.
"Kita kerjasama dengan OPD-OPD, misalnya Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan. Karena 10 program pokok PKK itu meliputi banyak hal, mulai dari sandang, pangan, papan dan lainnya. Ini dikerjakan oleh kader-kader untuk ikut mensejahterakan masyarakat," katanya.
• Ribut Soal Uang Arisan Dua Wanita Cek-cok Nyaris Lempar Mangkuk Bakso
• Ular Piton Lilit Pemilik Hingga Tewas di Bandung, Ular Dikubur Tak Jauh dari Makam Mantan Tuannya
Kawasan Purwomanggung di Jawa Tengah
Awal tahun 2019, Pemkot Magelang menyatakan diri siap mendukung pengembangan kawasan Purwomanggung di Jawa Tengah.
Purwomanggung sendiri terdiri dari berbagai daerah meliputi Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung.
"Arah kawasan Purwomanggung pada pertanian, pariwisata, dan sektor lain,"
Untuk Kota Magelang, sebagai pusat pengembangan wilayah, yang kami kontribusikan adalah pariwisata karena untuk pertanian lahannya kecil," kata Kepala Bappeda Kota Magelang Joko Soeparno, Rabu (20/3/2019) dalam Musrenbang RKPD di Pendopo Pengabdian komplek Rumah Dinas Walikota Magelang.
Joko menuturkan, Pemkot Magelang akan mengembangkan prinsip urban farming yakni pola pertanian pada lahan sempit tapi menghasilkan nilai ekonomis besar.
Bahkan tahun 2020 mendatang, Pemkot akan menyewa lahan untuk mengembangkan bunga anggrek.
"Kami akan menyewa lahan di dataran tinggi di Kabupaten Magelang untuk pengembangan bunga anggrek. Anggrek jika dibudidayakan sebagai karya kreatif akan memberikan keuntungan ekonomi bagi petani, perajin ataupun pengusaha jasa taman," katanya.
Dalam pembahasan RKPD, berbagai kebijakan yang digaungkan oleh Pemerintah pusat dibicarakan.
Beberapa diantaranya adalah reaktifasi jalur kereta api Semarang-Ambawara-Yogyakarta serta pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta.
Kebijakan ini diperkirakan akan membawa dampak yang cukup besar untuk Kota Magelang.
Khususnya di wilayah kecamatan Magelang Selatan yang akan mendapatkan dampak pertumbuhan cukup pesat.
"Di Magelang Selatan akan ada exit tol, stasiun kereta api, kemudian dari sisi tata ruang kami antisipasi yang jadinya industri di Jalan Soekarno-Hatta diubah menjadi perdagangan jasa. Butuh koordinasi lintas sektoral dalam pembahasan tata ruang ini," papar Joko.
Peneliti dari Bappeda Pemprov Jawa Tengah Rachman Jamal, menuturkan, Pemprov Jateng tengah menetapkan wilayah pengembangan baru diantaranya Purwomanggung, Kedungsepur, Banglor, Bregasmalang, dan Barlingmascakeb.
Kota Magelang menjadi salah satu bagian pengembangan Purwomanggung. Terlebih dengan dibangunnya Bandara Kulonprogo, reaktifasi kereta api, pengembangan angkutan massal berbasis jalan koridor Magelang-Purworejo, terminal tipe B, aksesbilitas Borobudur-Dieng serta KSPN Candi Borobudur.
"Sektor unggulan yang bisa dikembangkan di Purwomanggung, antara lain pertanian, pariwisata, pertambangan, perkebunan, industri dan perikanan, ditunjang dengan peternakan dan perkebunan yang diarahkan untuk pencapaian indikator pertumbuhan ekonomi sekitar 5,7 persen," ulas Rachman.
Walikota Magelang Sigit Widyonindito, mengatakan, pihaknya menyambut baik pengembangan wilayah Purwomanggung, mulai dari pembangunan Bandara Kulonprogo, jalan tol, KSPN Candi Borobudur hingga reaktifasi kereta api. (*)