Kisah Sarmiskam, Warga Bantul yang Hidup Sebatang Kara di Kandang Kambing
Kandang itu terbuat dari kayu, beralaskan tanah dan di dalamnya hanya ada satu dipan kayu dengan kasur lusuh sebagai tempat istirahat.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Uang itu digunakan untuk kebutuhan hidup dan kesehatan.
Kepala Dukuh Bintaran, Moh Dwido, mengatakan Sarmiskam sudah tinggal di kandang ternak sejak tahun 2010.
Sebelumnya, dikatakan dia, Sarmiskam merupakan warga Bintaran namun pernah tinggal di Magelang.
"Di Magelang sana bekerja sebagai tukang becak," kata dia.
Sarmiskam sebenarnya sudah memiliki istri. Namun telah lama berpisah dan tidak dikaruniai anak.
Semenjak pulang dari Magelang, Sarmiskam menetap dan tinggal di kandang ternak tersebut.
"Sebatang kara. Bapak dan ibunya sudah meninggal semua," tuturnya.
Keponakan Sarmiskam, Tyan Sugiarno, mengatakan pamannya itu semenjak dari Magelang sudah lama berpisah dengan istrinya dan tinggal sendirian.
Sarmiskam pun tidak memiliki rumah dan tanah.
"Setelah dari Magelang tinggalnya disini, di kandang kambing," ujar dia menjelaskan. (*)