Pendidikan

UNY Kukuhkan Hari Sutrisno Jadi Guru Besar

UNY kukuhkan Prof. Dr. Hari Sutrisno, M.Si. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kimia Anorganik pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kukuhkan Prof. Dr. Hari Sutrisno, M.Si. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kimia Anorganik pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 

Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kukuhkan Prof. Dr. Hari Sutrisno, M.Si. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kimia Anorganik pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Dr. Hari Sutrisno, M.Si. adalah guru besar UNY ke-139.

Pada pengukuhan guru besar, Prof. Dr. Hari Sutrisno, M.Si membawakan pidato berjudul “Rekayasa Dan Aspek Fundamental Nanopartikel Titanium Dioksida Untuk Pengembangan Material Fotokatalis, Fotohidrofil, Dan Fotovoltaik” dihadapan rapat terbuka Senat di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY.

Mahasiswa Psikologi UNY Gelar Pelatihan Self-Compassion Pada Relawan Bencana

Pria kelahiran Banyuwangi, 7 April 1967 itu mengatakan bahwa Fujishima dan Honda menemukan fenomena fotokatalitik peruraian air pada elektroda titanium dioksida (TiO2) dengan penyinaran sinar ultraviolet.

Sejak itu, berbagai upaya dicurahkan dalam pengembangan bahan TiO2 untuk aplikasi di berbagai bidang: fotovoltaik, fotokatalisis, fotoelektrokromik dan sensor.

“Pengembangan titanium oksida (TiO2) untuk berbagai keperluan sangat pesat dikarenakan sifat kimia yang stabil dan tidak toksik” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjogja.com, Kamis (20/6/2019).

Menurutnya ada beberapa aspek pengembangan TiO2 yaitu fotokatalis dimana pada aspek ini TiO2 berperan dalam rangka pemurnian lingkungan air dan udara.

TiO2 berperan sebagai pembersih organik otomatis permukaan padat, air dan udara.

YouTuber Bisa Kuliah di UPN Veteran Jakarta, Syaratnya Harus Punya Minimal 10 Ribu Subscriber

Lalu ada fotohidrofil (superhydrofilicity) yaitu pengembangan hidrofil aktif permukaan oleh sinar matahari dan ultra violet (UV) serta fotovoltaik berbasis zat pewarna dan fotovoltaik berbasis quantum dot yang pada aspek ini memerlukan metode dan teknik rekayasa tertentu untuk mengontrol ukuran, energi celah pita (Eg) dan struktur TiO2.

Doktor dari Ecole Doctorale STIM, Universite de Nantes Perancis tersebut menjelaskan, pidato ilmiah ini bertujuan memberikan gambaran komprehensif dan terkini bahan nanopartikel TiO2 untuk dikembangkan dalam penelitian maupun aplikasi dalam kehidupan manusia.

"Pengembangan yang telah dilakukan dan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam sintesis nanopartikel secara kimiawi," katanya.

Mahasiswa Fisipol UGM Bisa Sarapan Gratis Sebelum Ujian Semester

Gambaran TiO2 yang diungkap ada 3 hal yang berkaitan dengan  alotrop TiO2, transformasi struktur dan fotoaktivitas (fotokatalis, fotohidrofil dan fotovoltaik), peningkatan fotofungsional TiO2 dilakukan melalui berbagai rekayasa yaitu permukaan-bulk, mikrostruktur, luas permukaan (morfologi), mikrostruktur, dan dimensi, serta aspek fundamental sintesis nanopartikel melalui pendekatan bottom up (nanokimia).(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved