Bantul

Kunjungan Wisman di Bantul Masih Kecil

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) di Kabupaten Bantul masih tergolong kecil.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) di Kabupaten Bantul masih tergolong kecil.

Jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Sleman dan Kota Yogyakarta.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo.

Menurut dia, total jumlah kunjungan wisatawan ke Bumi Projotamansari sebenarnya tiap tahun terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2018 saja, berdasarkan analisis kunjungan wisata baik retribusi dan non retribusi, jumlahnya mencapai 9,3 juta kunjungan.

Meningkat sekitar 400 ribu dibanding tahun sebelumnya yang berada diangka 8,9 juta.

Jumlah tersebut didominasi oleh wisatawan dalam negeri.

Jalur Wisata Segera Dibangun, Pantai Selatan di Bantul Akan Saling Terhubung

"Wisatawan mancanegara hanya sekitar 5 persen. Angkanya sekitar 700 ribu pertahun. Relatif sangat kecil. Masih kalah jauh dibandingkan kota Yogyakarta ataupun Sleman," tutur dia.

Kecilnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Bantul ini bagi Kwintarto merupakan pekerjaan rumah.

Ia berusaha mencari solusinya.

Salah satu caranya dengan mengeksplor dan mengembangkan Pariwisata berbasis budaya dan kemasyarakatan.

Pariwisata berbasis budaya dan masyarakat ini menurutnya sedang mengalami tren.

Ia mencontohkan seperti di Rumah Budaya Tembi dan Mangunan.

Wisata dengan semangat kearifan lokal itu ternyata memilik kunjungan wisatawan mancanegara lebih banyak dibandingkan tempat wisata lain.

"Ini akan kita coba kembangkan. Mudah-mudahan pertumbuhan kunjungan wisman semakin lama semakin bagus," ujar dia.

Pemkab Bantul Segera Revitalisasi Pantai Samas

Kendati demikian, proses pengembangan wisata menurutnya akan dilakukan secara bertahap.

Mengingat masing-masing daerah tentu memiliki keinginan yang sama untuk menggaet wisatawan.

Kwintarto berharap dengan budaya dan ciri khas yang dimiliki saat ini, Kabupaten Bantul perlahan bisa menjadi pilihan utama sebagai destinasi wisata.

"Kuncinya basis pelayanan terus ditingkatkan. Karena pelayanan itu nomor satu. Jika wisatawan datang disambut dengan pelayanan baik. Keramahan kebersihan, dan keamanan. Mereka akan tertarik untuk datang lagi," jelasnya.

Lampaui Target.

Kunjungan wisatawan mancanegara di Bantul boleh saja kecil.

Namun, menurut Kwintarto jumlah kunjungan saat libur lebaran kemarin Kabupaten Bantul mampu melampaui target.

Pemuda di Bantul Ini Sulap Limbah Batok Kelapa Jadi Kerajinan Cincin

Sampai tanggal 16 Juni, total jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kabupaten Bantul tercatat sudah sampai 323.000 wisatawan.

Setelah dipotong asuransi, pendapatan asli daerah (PAD) yang masuk mencapai Rp 3,1 miliar lebih.

Jumlah tersebut melampaui target kunjungan yang berada diangka 260.000.

"Kita melampaui target. Naiknya sekitar 63 ribu," ujar dia.

Lebih lanjut, Kwintarto menyadari bahwa mencapai target yang telah ditetapkan itu tidak mudah.

Mengingat sejumlah objek wisata kemarin mengalami penurunan drastis.

Seperti di Mangunan. Penurunan kunjungan itu menurutnya akan menjadi bahan evaluasi bersama.

"Mudah-mudahan tahun depan sudah ada solusi," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved