Percakapan Antara Pembeli dan Penjual dalam Video Viral Rujak Cingur Rp 60 Ribu
Dalam sebuah video viral yang diduga diambil di pinggir jalan, tampak konsumen sedang merekam penjual rujak yang menjelaskan harga-harga makanannya
TRIBUNJOGJA.com - Setelah sebelumnya beredar viral cerita tentang warung makan di kabupaten Tegal, Jawa Tengah karena mematok harga Rp700 ribu untuk menu seafood, kini muncul lagi pedagang lainnya yang mematok banderol yang dinilai tak wajar.
Dalam sebuah video viral yang diduga diambil di pinggir jalan, tampak konsumen sedang merekam penjual rujak yang menjelaskan harga-harga makanannya.
Awalnya konsumen tersebut ingin membayar makanannya lalu bertanya berapa jumlah yang harus ia bayarkan.
Si penjual lalu menyebutkan bahwa pembeli harus membayar total Rp300 ribu buat rujaknya.
"Bu, maaf ya saya mau tanya tadi habisnya bener 300 ribu buat rujaknya?," kata konsumen di video tersebut.
Lalu penjual tersebut menjelaskan bahwa harga rujak cingurnya adalah Rp60 ribu satu porsinya dan estehnya Rp15 ribu.
Dia kemudian menjelaskan kalo gado-gado harga lontongnya adalah Rp15 ribu.
Jadi total yang harus dibayarkan konsumen untuk lima porsi rujak cingur dan es teh adalah Rp375 ribu.
Konsumen yang terkejut lalu mengatakan bahwa ia baru tahu makan rujak bakal habis segitu.
"Aku baru tahu makan rujak habisnya segitu," kata konsumen di video tersebut.
Lalu pedagang juga menjelaskan kalo tempat tidak menjamin harga.
"Kalo tempat itu nggak jamin" kata pedagang.
Sang konsumen kemudian menjelaskan biasanya harga segitu buat restoran-restoran.
Lalu pedagang pun menjawab si konsumen.
"Kalo restoran itu biasanya buat orang-orang elit."
• Kisah di Balik Viral Video Rujak Cingur Bu Milla Surabaya, Suami Cuci Darah
Fakta-fakta Warung Seafood Bu Anny yang Viral
Warung lesehan Bu Anny di Tegal mendadak viral di media sosial karena harga yang dipatok untuk dua porsi seharga Rp 700.000, Jumat (31/5/2019).
Hal itu terungkap setelah seorang pembeli membagikan pengalaman dirinya usai makan di warung tersebut.
Bu Anny, pemilik warung, menjelaskan mengapa harga menunya begitu mahal.
Dirinya juga menjelaskan, harga Rp 700.000 tersebut telah dia beri potongan harga.
Sementara itu, Satpol PP Pemerintah Daerah Tegal membantah telah menutup warung Bu Anny.
Berikut ini fakta lengkapnya :
1. Bu Anny: Itu sudah saya beri potongan
Setelah viral karena dianggap kemahalan, pemilik warung lesehan Bu Anny akhirnya bersuara.
"Padahal, sudah kami potong setengah harganya, malah tidak tahu terima kasih. Semisal pembeli itu membayar total Rp 700.000 baru saya ikhlas dikeluhkan di media sosial. Masalahnya, sudah dipotong harganya tapi malah seperti itu," kata Anny kian kesal.
Seperti diketahui, warung yang bernama Lamongan Indah Lesehan Bu Anny adalah warung lesehan biasa yang berlokasi di pinggir Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Lokasinya 100 meter ke arah timur dari perempatan PLN, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Slawi.
2. Jadi viral, warung Bu Anny mendadak sepi
Bu Anny mengaku, setelah viral, warung yang mulai dia buka sehabis maghrib itu baru melayani satu pembeli hingga pukul 20.22, Rabu (22/5/2019).
Tribunjateng.com pun menelusuri lebih jauh dan menemui langsung sang pemilik warung bernama Anny (42), warga asal Malang, Jawa Timur.
Dia mengaku hanya bisa berpasrah diri menerima berbagai hujatan karena dianggap "menembak harga" di momen-momen tertentu, seperti musim mudik Lebaran saat ini.
"Ya, saya mah pasrah. Saya sudah 10 tahun jualan di sini. Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga," kata perempuan kelahiran Malang itu kepada Tribunjateng.com.
3. Penjelasan Bu Anny tentang menu warungnya
Bu Anny membenarkan, masakan dan dagangan yang dijualnya tidak murah, terlebih masakan seafood.
Bahan-bahan yang dibelinya tidak sembarangan alias berkualitas super.
"Ada rupa, ada harga. Kami dapat kepiting dari pasar saja harganya bisa Rp 175.000 hingga Rp 225.000 per kilogram. Kami pakai jenis kepiting telur dan udang windu yang terkenal besar-besar. Semua fresh, barang-barang dari laut," ucap Anny.
Kemudian Anny juga biasa membeli jenis udang windu besar di pasaran seharga Rp 150.000 per kilogram.
Dia memperoleh barang-barang itu di Pasar Cinde, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
"Kalau dari pasarnya saja mahal, ya jelas kami juga akan jual mahal. Ini aneh saja, saya sudah bertahun-tahun jual di sini, tapi malah baru viral, bahkan dihujat baru-baru ini," Anny menyayangkan.
4. Kronologi porsi seharga Rp 700.000 Ilustrasi Warung Tegal.
Bu Anny menjelaskan, seorang pembeli memesan beraneka ragam seafood, seperti udang, cumi, dan kepiting, untuk porsi dua orang.
Saat itu, suami Anny menghidangkan masakan udang windu, kepiting telur, dan cumi yang dilihatnya besar-besar untuk porsi dua orang.
Seusai menyantap dan hendak beranjak, Anny menghitung total harga yang harus dibayar pembeli, yakni sebesar Rp 700.000.
"Kepiting yang kami hidangkan itu beratnya sampai 2 kilogram sehingga harganya menyesuaikan bobot barang. Namun, pembeli tak punya uang sebanyak itu. Akhirnya kami potong untuk membayar Rp 300.000 saja," kata Anny.
Bu Anny tak menyangka pembeli tersebut justru mengunggah harga warungnya ke Facebook dan akhirnya viral di media sosial.
5. Satpol PP bantah telah menutup warung Bu Anny
Satpol PP Pemda Tegal membantah telah menutup warung lesehan Lamongan Indah Bu Anny.
Warung lesehan itu viral di media sosial karena mengenakan harga Rp 700.000 untuk seporsi nasi dan tiga lauk ke pembelinya, seperti diunggah akun Facebook @Tijee Uyee Slalu dan akun Instagram @makassar_iinfo.
Sebelumnya, beredar kabar di media sosial bahwa Warung Bu Anny yang bikin heboh karena harga tak lazim itu ditutup alias ditertibkan pada Kamis (30/5/2019) kemarin.
Kasi Penyelidikan Dan Penyidikan Satpol PP Kabupaten Tegal Tavip Mulyartomi, kepada Tribunjateng.com, Jumat (31/5/2019) pagi, mengatakan tidak benar pihaknya menutup warung lesehan Lamongan Indah Bu Anny.
"Tidak ada penutupan dari Satpol PP atau Pemkab Tegal. Warung itu tutup karena memang libur saja. Kami ke sana hanya melakukan investigasi dan memastikan kebenaran soal harga yang melejit di warung itu," kata dia, seperti dikutip dari Tribunjateng.com.(*)