Antisipasi Kecelakaan saat Mudik Lebaran, Polisi Lakukan Tes Urine Sopir Bus di Bantul
Petugas dari Satresnarkoba Polres Bantul melakukan tes urine kepada sejumlah sopir bus.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Petugas dari Satresnarkoba Polres Bantul melakukan tes urine kepada sejumlah sopir bus.
Tes urine dilakukan untuk menekan angka kecelakaan akibat human error dan demi keselamatan para penumpang saat mudik lebaran 2019.
Kanitidik 2 Satresnarkoba Polres Bantul, Ipda Stefanus Reinaldo Fajar Nuswantoro Boyoh, saat memimpin jalannya pemeriksaan di garasi bus Tata Trans Wisata Klembon Trirenggo Bantul, Jumat (31/5/2019) sore, mengatakan pemeriksaan urine kepada sopir Bus dilakukan untuk memastikan bahwa pengemudi dalam kondisi fisik yang baik.
Tidak berada dalam pengaruh obat-obatan terlarang atau alkohol saat mengemudikan kendaraan.
"Kita lakukan cek urine sebagai upaya deteksi dini narkoba. Supaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemudik agar selamat sampai ke tujuan," katanya.
Tes urine dilakukan terhadap sembilan sopir bus. Mereka dilakukan pemeriksaan urine satu persatu.
Hasilnya, kata Stefanus negatif. Tidak ada sopir bus yang terdeteksi menggunakan obat-obatan terlarang.
Menurut dia, apabila ada sopir yang kedapatan positif menggunakan narkoba ataupun alkohol maka akan segera dilakukan tindakan.
"Tidak diizinkan melanjutkan perjalanan dan harus digantikan oleh supir cadangan," terangnya.
Selain pemeriksaan urine, petugas juga melakukan pemeriksaan kesehatan fisik sopir bus oleh Urkes Polres Bantul.
Hasilnya, sejumlah sopir bus dinyatakan dalam keadaan sehat dan siap untuk mengemudikan kendaraan.
Ditambahkan oleh Paurkes Polres Bantul, Ida Wahyuningsih, mengatakan melalui pemeriksaan kesehatan ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan selama arus mudik lebaran.
Pasalnya, menurut dia, salah satu faktor terjadinya kecelakaan bisa disebabkan karena kondisi fisik sang sopir yang kurang prima, sehingga menyebabkan hilang kendali saat mengemudi.
Karena itu, potensi gangguan kesehatan atau faktor kelelahan harus dapat diantisipasi.
Mengingat sopir merupakan pemegang kendali utama dalam perjalanan.
Selain diperiksa, dalam kesempatan ini petugas juga memberikan sopir vitamin tubuh supaya tetap fit.
"Kondisi pengemudi harus tetap prima, supaya penumpang nyaman dan selamat sampai ke kampung halaman," katanya. (*)
