Pendidikan
Deodoran Kulit Salak Buatan Mahasiswa UNY Ampuh atasi Bau Kaki
Kulit salak yang biasanya dibuang dan dibiarkan begitu saja, kini bisa dimanfaatkan sebagai deodoran untuk mengatasi bau kaki sekaligus kulit kering.
Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kulit salak yang biasanya dibuang dan dibiarkan begitu saja, kini bisa dimanfaatkan sebagai deodoran untuk mengatasi bau kaki sekaligus kulit kering.
Ide pembuatan deodoran yang diberi nama Cadeo (Salacca zalacca Deodorant) ini dicetuskan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, yakni Aditia Pramudia Sunandar dan Rahmanisa Laila Fitri prodi Pendidikan Biologi, Asmi Aris prodi Pendidikan Kimia, Muhammad Abdurrahman Mukhlis prodi Akuntansi serta Putri Matsya Sabilla prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Aditia Pramudia Sunandar mengungkapkan, bau kaki merupakan masalah yang sangat mengganggu penampilan. Hal ini menyebabkan penampilan menjadi kurang percaya diri khususnya saat menggunakan sepatu, terutama sepatu tertutup.
• 6 Cara Ampuh Mengatasi Masalah Bau Kaki yang Bikin Kamu Enggak Pede
"Keadaan kaki yang tertutup serta didukung suhu yang tinggi atau panas dapat menjadi salah satu faktor timbulnya masalah pada kaki, salah satunya adalah bau tidak sedap atau bau kaki. Bau kaki muncul karena keringat yang bercampur dengan bakteri pada daerah telapak kaki," terangnya.
Menurutnya, penghilang bau kaki yang banyak dijual dipasaran umumnya berbentuk spray, bedak, dan lain-lain.
Namun produk tersebut memiliki kelemahan pada aspek harga yang tergolong mahal dan penggunaan yang tidak efisien.
Oleh karenanya, dirinya bersama dengan kawan-kawannya berusaha meramu kulit buah salak menjadi sebuah deodoran.
Rahmanisa Laila Fitri menjelaskan, pemilihan kulit buah salak sendiri karena mengandung senyawa flavonoid, tanin dan alkaloid.
Senyawa ini dikenal sebagai senyawa yang dapat menjadi antibakteri.
• Seorang Pria di Cina Alami Infeksi Paru-paru Parah Gara-gara Sering Mencium Bau Kaus Kaki
Menurutnya, senyawa flavonoid, saponin, dan tanin pada salak berpotensi untuk digunakan sebagai pencegah dan penghilang bakteri pada kaki bersepatu.
“Ketersediaan bahan baku dan melimpahnya jenis-jenis tanaman salak menjadi pendorong dibukanya usaha Cadeo sebagai obat herbal solusi bau kaki dan kulit kering” katanya.
Cara pembuatan deodoran ini sendiri yakni, kulit salak pondoh dikeringkan selama 5 hari lalu direndam dan ditempatkan dalam wadah bertutup aluminium foil selama 3 hari.
Lalu disaring dan menghasilkan filtrat 1 dan ampas 1.
Kemudian, ampas 1 diberi etanol dan ditutup menggunakan aluminium foil selama 2 hari dan dikeringkan.
Ini menghasilkan filtrat 2 dan ampas 2. Lalu filtrat 1 dan 2 dicampurkan dan dievaporasi dengan vacuum evaporator bersuhu 600 Celcius, baru setelahnya diuapkan dengan waterbath bersuhu sama dan jadilah ekstrak kulit salak pondoh.
• Berkat Inovasi Olahan Makanan Berbahan Baku Salak, Perekonomian Warga Merdikorejo Mulai Bergeliat
"Ekstrak ini diemulsifikasi dengan tambahan sukrosa, Na Benzoat, peppermint oil, lavender essential oil, mocca oil dan akuades lalu diaduk. Jadilah lotion kental yang disimpan dalam suhu kamar selama 1 hari," ungkapnya.
Kemudian, lotion kental ini ditimbang sebanyak 80 ml dan 150 ml lalu dimasukkan wadah botol. Lotion herbal Cadeo siap dipasarkan.
Cadeo ini sendiri didesain cepat kering dan tidak meninggalkan bekas sehingga nyaman ketika digunakan di kaki.
Untuk aroma yang ditawarkan adalah lavender, mint, dan mocca.
"Produk ini dapat digunakan untuk kaki yang beralas kaki maupun tidak, dengan catatan, saat menggunakan produk, pengguna menunggu spray sampai kering dan merata sebelum memakai alas kaki," terangnya.
Sebelumnya, karya para mahasiswa ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang kewirausahaan tahun 2019. (TRIBUNJOGJA.COM)