Rencana Pembangunan Embarkasi, Jemaah Haji Asal DIY Akan Bisa Berangkat dari Bandara YIA

Pemberangkatan calon jemaah haji asal DIY dan sekitarnya nantinya akan diupayakan melalui bandara YIA Kulonprogo.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
PROVING FLIGHT. Pesawat Citylink rute Bandara Soekarno Hatta (CGK) - Yogyakarta International Airport (YIA) terparkir seusai mendarat dengan sukses dalam proving flight atau penerbangan uji coba take off dan landing di Yogyakarta International Airport, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis (2/5/2019). Pesawat Citylink yang tidak membawa penumpang tersbeut melakukan uji coba bandara sebelum mulai akan beroperasi secara komersial pada 6 Mei mendatang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja,  Agung Ismiyanto

TRIBUNJOGJA. COM,  YOGYA - Kantor Wilayah (Kanwil)  Kementrian Agama (Kemenag)  DIY menyebut pemberangkatan calon jemaah haji asal DIY dan sekitarnya nantinya akan diupayakan melalui bandara YIA Kulonprogo. 

Hal ini karena bandara Adisucipto kapasitasnya tidak memadahi untuk pemberangkatan jamaah haji. 

Kakanwil Kemenag DIY,  Edhi Gunawan, menyampaikan bahwa nantinya jemaah haji asal DIY diusahakan bisa berangkat melalui bandara YIA.

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan Pemda DIY kepada Kanwil Kemenag DIY dalam memberikan layanan yang maksimal pada warga DIY.

Kelanjutan Rencana Pembangunan Embarkasi Haji, Kemenag Siap Anggarkan untuk Sewa Gedung

Rencana Pembangunan Embarkasi Haji, Hasto Prioritaskan Lahan di Triharjo

Sekda: Jarak Bandara dan Lokasi Calon Embarkasi Tak Lebih dari 1 Jam

“Bandara YIA ini akan sangat mendukung embarkasi DIY, karena kan kalau Adisutjipto tidak memungkinkan. Satu kloter bisa sekitar 370 jemaah haji, sehingga yang memungkinkan untuk DIY ya melalui YIA,” jelas Edhi usai bertemu Gubernur DIY,  Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan,  Jumat (17/5/2019) kemarin.

Edhi mengatakan meskipun kondisi bandara baru milik DIY yang memang belum beroperasi secara optimal.

Kemenag DIY mengaku masih terus menunggu perkembangangan YIA agar apa yang sudah di rencanakan bisa segera direalisasikan.

Landasan Pacu Yogyakarta International Airport (YIA)
Landasan Pacu Yogyakarta International Airport (YIA) (ap_airports)

 Sewa Gedung

Terkait rencana embarkasi haji,  Pihak Kemenag RI memang siap untuk menyewa jika memang bangunan akan dibangun oleh pemerintah daerah. 

“Di daerah yang lain kan sudah banyak yang pemdanya mengelola sendiri seperti Donohudan (Boyolali). Selain lebih optimal bagi para jemaah haji, hal tersebut nantinya bisa menjadi aset bagi pemda,” jelas Edhi.

Anggaran untuk penyewaan gedung embarkasi ini pun sudah dipikirkan oleh pihak Kemenag.

Hal ini karena tidak dapat dipungkiri anggaran perawatan gedung embarkasi haji memang cukup mahal.

Hanya, ujarnya, sewa embarkasi haji ini pada saat-saat tertentu.

Para pegawai YIA tengah melakukan pekerjaannya, belum lama ini. Mereka adalah tenaga kerja lokal dari Kulon Progo.
Para pegawai YIA tengah melakukan pekerjaannya, belum lama ini. Mereka adalah tenaga kerja lokal dari Kulon Progo. (Tribunjogja.com | Singgih Wahyu)

“Sewanya, adalah setiap momen ibadah haji dan saat-saat tertentu bisa dimanfaatkan,” katanya.

Terkait dengan hal tersebut, Edhi menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan study banding kepada daerah-daerah yang embarkasi hajinya sudah mandiri. 

Pihaknya pun telah melaksanakan studi banding terkait dengan embarkasi haji ini ke Sumatera Barat.

Dalam studi banding tersebut, pihak Kemenag bersama dengan Pemda DIY mendapat masukan terkait dengan pengelolaan ibadah haji.

“Kami sudah studi banding bersama Pemda dan kami koordinasi terus,” ujarnya.

Kemenag Sebut YIA Sangat Mendukung untuk Pemberangkatan Calon Jemaah Haji

Siap Sewa Embarkasi Haji, Kemenag Sebut Upayakan Berangkatkan Calon Haji dari YIA

Butuh Waktu

Sekda DIY, Gatot Saptadi menjelaskan, persoalan pembangunan embarkasi haji ini memang membutuhkan konsep dan pemikiran yang matang.

Hal ini terkait dengan pembebasan lahan dan juga proses pembangunannya. Dia pun menyebutkan hal tersebut membutuhkan cukup waktu. 

Pihaknya menyebut pembangunan embarkasi haji di DIY direncanakan akan dibangun dengan anggaran dari Pemda DIY.

Opsi tersebut dinilai paling relevan lantaran kendala soal hibah tanah Sultan Ground (SG).

Gatot menjelaskan, pembangunan embarkasi di lahan sekira 10 hektar ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun.

Pembangunan flyover mulai berlangsung menuju ke terminal bandara internasional Yogyakarta di Kecamatan Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pembangunan flyover mulai berlangsung menuju ke terminal bandara internasional Yogyakarta di Kecamatan Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. (KOMPAS.com/DANI J)

Hal ini jika proses syarat teknis dan juga penganggaran semuanya lancar tanpa kendala.

Pembangunan dengan opsi tersebut kunci utamanya adalah anggaran yang berasal dari APBD.

Untuk itu, hal ini akan segera dikomunikasikan dengan pihak legislatif terkait dengan mekanisme penganggaran.

Ada dua alternatif lahan yang ditawarkan oleh Bupati Kulonprogo terkait dengan pembangunan ini.

Dua lokasi calon embarkasi ini bukan SG dan kas desa, tetapi ada yang milik Pemda dan ada yang milik pribadi.

“Jadi tanah tidak bersentuhan dengan SG, namun tetap ada pembebasan lahan. Kuncinya ada di pendanaan,” urainya. ( AIS | TRIBUNJOGJA. COM ) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved