Lifestyle

Ini Risikonya Bila Sahur Maupun Berbuka Puasa dengan Makanan Pedas

Namun, terlalu banyak makan pedas, apalagi saat bulan puasa, bisa memicu beberapa masalah kesehatan.

Editor: Ari Nugroho
ist
Ilustrasi: Sambal pedas 

Capsaicin yang merupakan bahan aktif pada cabai dapat mengiritasi dinding lambung jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dinding lambung akhirnya menipis akibat asam lambung dan mengalami peradangan.

Lambat-laun, luka dapat terbentuk pada dinding lambung dan menyebabkan tukak lambung.

5. Menyebabkan diare

Usai melewati proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, makanan yang hampir menjadi ampas perlu melewati proses terakhir di usus besar.

Di sini, gerak ampas makanan melambat karena usus besar perlu menyerap air untuk membentuk feses yang padat.

Namun, capsaicin pada makanan pedas membuat gerak pencernaan menjadi lebih cepat.

Akibatnya, usus besar tidak memiliki waktu untuk menyerap air sehingga tekstur feses menjadi cair.

Diare membuat tubuh kehilangan cairan.

Padahal, selama puasa asupan cairan juga sudah berkurang.

Jika diteruskan, kondisi ini dapat mengakibatkan dehidrasi.

Makanan pedas sebenarnya tidak memiliki dampak jangka panjang bagi kesehatan.

Kandungan capsaicin yang menimbulkan rasa pedas pada makanan bahkan disinyalir bermanfaat bagi kesehatan asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Meski begitu, kita harus berhati-hati jika memiliki penyakit pada saluran pencernaan.

Salah satu akibat dari sering makan makanan pedas adalah timbulnya gejala sehingga makanan ini perlu dibatasi.

Bila perlu, hindari makanan pedas jika kamu selalu mengalami sakit perut setelah mengonsumsinya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Makan Pedas Saat Sahur dan Berbuka Puasa? Hati-hati Lho"

Editor : Wisnubrata

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved