Lifestyle

Ini Risikonya Bila Sahur Maupun Berbuka Puasa dengan Makanan Pedas

Namun, terlalu banyak makan pedas, apalagi saat bulan puasa, bisa memicu beberapa masalah kesehatan.

Editor: Ari Nugroho
ist
Ilustrasi: Sambal pedas 

TRIBUNJOGJA.COM - Sensasi pedas, bagi penggemar makanan pedas, dinilai dapat memperkaya cita rasa makanan dan menambah nafsu makan.

Bahkan, saking sukanya, ada orang yang selalu makan pedas saat sahur dan berbuka puasa.

Lantas, apa akibat dari sering makan pedas terhadap kesehatan?

Bukan Kopi Luwak, tapi Kopi Elida Geisha Ini Harganya Rp1 Juta Secangkir, Anda Mau Coba?

Makanan pedas memang nikmat dan menambah nafsu makan.

Namun, terlalu banyak makan pedas, apalagi saat bulan puasa, bisa memicu beberapa masalah kesehatan.

Beberapa kondisi yang mungkin muncul akibat sering makan pedas saat sahur dan berbuka puasa, antara lain:

1. Memperparah gejala tukak lambung

Tukak lambung adalah luka yang terbentuk pada bagian dalam dinding perut dan bagian atas usus halus.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Heliobacter pylori atau konsumsi aspirin dan obat-obatan antiperadangan dalam jangka waktu panjang.

Makanan pedas bukanlah penyebab timbulnya tukak lambung.

Namun, gejalanya akan bertambah parah jika kamu sering makan pedas saat sahur dan berbuka puasa.

2. Menimbulkan nyeri dan rasa terbakar pada perut

Salah satu akibat yang kamu rasakan jika sering makan makanan pedas adalah nyeri pada perut.

Beberapa orang bahkan merasakan sensasi terbakar pada perut bagian atas dan dada.

Beragam Manfaat Makanan Pedas

Kondisi ini biasanya terjadi akibat refluks asam lambung, yaitu naiknya asam lambung menuju kerongkongan.

Pemicu utama refluks asam lambung berasal dari apa yang kita makan dan minum, terutama saat perut dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.

Selain makanan pedas, naiknya asam lambung juga dipicu oleh makanan asam, makanan berminyak, cokelat, kafein, bawang, dan saus tomat.

3. Memicu iritasi kerongkongan

Saat mengonsumsi makanan yang sangat pedas, lidah mengirimkan sinyal nyeri kepada otak.

Otak kemudian menanggapinya dengan rasa mual, sakit perut, hingga muntah.

Ini merupakan respons normal perut untuk mengeluarkan apa pun yang dianggap berbahaya bagi tubuh.

Ketika muntah, perut mengeluarkan makanan yang dicerna beserta asam lambung.

Asam lambung adalah jenis asam yang cukup kuat.

Paparan berkali-kali terhadap kerongkongan dapat memicu iritasi, bahkan luka pada kerongkongan.

Akibatnya, kerongkongan terasa nyeri dan tidak nyaman selama berpuasa.

4. Meningkatkan risiko gastritis

Gastritis merupakan peradangan pada bagian dalam dinding lambung.

Betulkah Memperkecil Lambung Bisa Atasi Diabetes, Ini Penjelasannya

Radang lambung biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, tapi gejala penyakit ini dapat dipicu oleh beragam faktor.

Salah satu pemicu gastritis adalah sering makan pedas, terutama ketika berbuka puasa.

Wajar saja, mengingat perut berada dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.

Capsaicin yang merupakan bahan aktif pada cabai dapat mengiritasi dinding lambung jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dinding lambung akhirnya menipis akibat asam lambung dan mengalami peradangan.

Lambat-laun, luka dapat terbentuk pada dinding lambung dan menyebabkan tukak lambung.

5. Menyebabkan diare

Usai melewati proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, makanan yang hampir menjadi ampas perlu melewati proses terakhir di usus besar.

Di sini, gerak ampas makanan melambat karena usus besar perlu menyerap air untuk membentuk feses yang padat.

Namun, capsaicin pada makanan pedas membuat gerak pencernaan menjadi lebih cepat.

Akibatnya, usus besar tidak memiliki waktu untuk menyerap air sehingga tekstur feses menjadi cair.

Diare membuat tubuh kehilangan cairan.

Padahal, selama puasa asupan cairan juga sudah berkurang.

Jika diteruskan, kondisi ini dapat mengakibatkan dehidrasi.

Makanan pedas sebenarnya tidak memiliki dampak jangka panjang bagi kesehatan.

Kandungan capsaicin yang menimbulkan rasa pedas pada makanan bahkan disinyalir bermanfaat bagi kesehatan asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Meski begitu, kita harus berhati-hati jika memiliki penyakit pada saluran pencernaan.

Salah satu akibat dari sering makan makanan pedas adalah timbulnya gejala sehingga makanan ini perlu dibatasi.

Bila perlu, hindari makanan pedas jika kamu selalu mengalami sakit perut setelah mengonsumsinya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Makan Pedas Saat Sahur dan Berbuka Puasa? Hati-hati Lho"

Editor : Wisnubrata

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved