Bantul
Terkait Sampah Sisa Petasan, Perlu Ada Kesadaran Masyarakat
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul masih akan berkoordinasi dengan pihak terkait sampah sisa petasan di JJLS.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul masih akan berkoordinasi dengan pihak terkait sampah sisa petasan di JJLS.
Namun, sebelum DLH memutuskan tindakan konkret untuk sampah ini, diharapkan masyarakat sadar agar tak menyalakan petasan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah, B3, dan Peningkatan Kapasitas DLH Bantul, Karyana. Ia juga mengaku belum mengetahui adanya sampah sisa petasan yang banyak tersebar di JJLS.
"Kami belum tahu, jika demikian maka kami akan diskusi dulu dengan kasi persampahan dan Pak Kepala Dinas," katanya ditemui Tribun Jogja Senin (13/5/2019) siang.
• Warga Kota Yogyakarta Diimbau Tak Bunyikan Petasan
Lanjutnya, karena sampah juga berada di kawasan wisata, ia menyebut Dinas Pariwisata juga perlu memberi perhatiannya.
Lebih penting lagi, menurutnya bermain petasan semestinya juga dilarang.
"Kaitannya dengan Dinas Pariwisata juga karena di obyek wisata. Kalau dari DLH kita diskusikan, koordinasikan dulu untuk tindakan konkretnya seperti apa. Tapi harusnya dilarang petasan itu," katanya.
Katanya, DLH juga tak berwenang untuk melarang masyarakat bermain petasan.
Untuk menegakkan peraturan ia memandang Satpol PP atau kepolisian lebih memiliki kewenangan.
"Untuk antisipasi juga repot kalau dari kita, mungkin bisa dari Satpol PP. Karena kita tidak bisa melarang orang menyalakan petasannya," ujarnya.
• Sampah Sisa Petasan di JJLS Mengganggu
"Kita bisa masuk soal sampahnya, tapi jika tidak ada yang main petasan tidak akan ada sampahnya. Harus dari masyarakatnya sendiri," lanjutnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyatakan keprihatinannya dan menyesalkan hal tersebut.
Katanya, hal tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat yang masih kurang.
Maka, perlu dibangun kesadaran karena menurutnya masalah sampah ini masalah budaya.
"Kita tidak mungkin menyediakan petugas untuk membersihkan sampah yang sedemikian banyak. Mereka tidak bertanggungjawab mengotori daerahnya sendiri," tuturnya.
• Satpol PP DIY Akan Operasi Pekat, Gepeng dan Petasan Selama Ramadan