Sleman
Warga Mrican Keluhkan Sampah yang Berasal dari Pringwulung
Lokasi tempat pembuangan sampah berada di tepi Sungai Gajahwong yang membelah dua padukuhan tersebut.
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Warga Padukuhan Mrican, Desa Caturtunggal, keluhkan sampah yang menumpuk Padukuhan Pringwulung, Desa Condongcatur, Depok, Sleman.
Lokasi tempat pembuangan sampah berada di tepi Sungai Gajahwong yang membelah dua padukuhan tersebut.
Meski berada di Pringwulung, namun warga Mrican mengeluhkan sampah yang mengeluarkan bau menyengat.
Jumakir (50) warga kampung pringgondani dusun Mrican mengatakan lokasi itu telah digunakan warga kampung seberang untuk membuang sampah sejak belasan tahun lalu.
Namun sampah yang datang tidak dikelola dengan baik, sehingga menumpuk.
• Taman Pintar Yogyakarta Bakal Resmikan Zona Pengelolaan Sampah
"Tidak tahu kenapa masih buang sampah di situ padahal sudah penuh. Sampah masuk tapi nggak pernah diambil truk jadinya numpuk," ujarnya, Minggu (12/5/2019).
Akibat sampah yang menumpuk di Pringwulung justru yang terkena imbasnya adalah warga Mrican.
"Kalau hujan bau, dan sering longsor, akhirnya sampah hanyut ke sungai. Sumur warga juga terdampak," ungkapnya.
Kepala Desa Condongcatur Reno Candra Sangaji mengaku pihaknya telah melakukan rapat koordinasi penyelesaian atas aduan masyarakat padukuhan mrican desa Caturtunggal.
Ia membenarkan bahwa lokasi pembuangan sampah di padukuhan Pringwulungsudah ada sejak lama.
"Biasanya memang dibawa ke Piyungan, tapi kemarin kan volume banyak, jadi kelompok mengirimnya juga sesuai kemampuan," ujarnya.
Terkait aduan tersebut, maka pihaknya sudah memerintahkan dukuh Pringwulung untuk menutup lokasi tumpukan sampah pada Juni 2019 nanti.
• Sampah di Pantai Parangtritis Diperkirakan Capai 1 Ton, Dinas Pariwisata Terjunkan 22 Petugas
"Sebelum penutupan akan dilaksanakan gotong royong untuk evakuasi sampah dengan bantuan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman," ujarnya.
Sampai saat evakuasi tiba, maka sampah akan dikelola dengan diratakan dan ditimbun dengan pasir dan tidak menambah volume penumpukan sampah.
Kemudian setelah penutupan pada Juni nanti, smpah warga padukuhan pringwulung akan dikelola oleh Kelompok Pengelola Sampah Pringwulung, dengan menyediakan depo sementara, dan pengelolaan sampah residu akan dikerjasamakan dengan DLH Sleman.
"Selanjutnya dibuang ke depo yang ditunjuk oleh UPT dengan pembayaran retribusi sampah," imbuhnya.(TRIBUNJOGJA.COM)