Underpass Kentungan
Pembangunan Underpass Kentungan Yogyakarta Dikebut Siang Malam, Selesai 30 Persen Sebelum Lebaran
Pembangunan Underpass Kentungan Yogyakarta Dikebut Siang Malam, Selesai 30 Persen Sebelum Lebaran
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Iwan Al Khasni
Pembangunan Underpass Kentungan Yogyakarta Dikebut Siang Malam, Selesai 30 Persen Sebelum Lebaran
TRIBUNJOGJA.COM Yogyakarta ----- Proyek pembangunan underpass Kentungan Yogyakarta dikebut kejar target hingga Lebaran 2019.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Underpass Kentungan Satker PJN DIY Direktorat Jendral Bina Marga Kementrian PUPR, Sidik Hidayat mengatakan, pekerjaan proyek tetap dilakukan selama Ramadan.
Ia mengklaim pengerjaan lebih cepat dari tata kala yang ditentukan.
Hingga akhir puasa ia mentargetkan pengerjaan bisa selesai 30 persen.
"Kita percepat pengerjaan, siang malam kami kerja untuk mengejar target sebelum Lebaran. Sementara ini masuk 25 persen, akhir puasa target selesai sekitar 30 persen," katanya saat ditemui media di kantornya, Selasa (7/5/2019).
Percepatan tersebut, lanjutnya dilakukan supaya kepadatan lalu lintas menjelang Lebaran bisa sedikit terurai.
Nantinya pengerjaan Underpass akan disetop total pada H-10 lebaran.
• Tarif dan Cara Naik Kereta Api Bandara ke Yogyakarta International Airport

• THR 2019 Pekerja Swasta Cair H-7, THR PNS Dijadwalkan 24 Mei, Begini Peraturannya
Hingga saat ini jalan sisi Utara dan Selatan sudah mulai diperlebar, sehingga lebaran nanti zona satu yang saat ini ditutup akan dibuka, dan bisa dilalui kendaraan.
"Target kamu akan membuka salah satu yang sekarang ditutup pagar. Jadi sebisa mungkin sudah bisa beroperasi di situ,"
",Saat ini sudah dipasang beton, sudah dicor. Pelebaran jalan juga sudah mulai dikerjakan. Sehingga nanti bisa dilewati, dan arus Lebaran lebih lancar," lanjutnya.
"Nanti pengerjaan juga akan disetop H-10 Lebaran. Sehingga alat berat nanti juga tidak akan beroperasi sama sekali. Jadi memang berhenti total. Paling cuma ada beberapa pekerja yang bersih-bersih," sambungnya.
Terkait penyetopan pekerjaan, ia merencanakan hingga H+7 atau H+10.
Ia optimis underpass Kentungan bisa selesai tahun ini, mengingat sejauh ini progres lebih cepat dari tata kala yang ditentukan sebelumnya.
Melalui pembangunan Underpass sepanjang 540 meter tersebut diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di simpang Kentungan.
Sesuai target, underpass Kentungan akan selesai pada 31 Desember 2019. ( Tribunjogja.com Christi Mahatma Wardhani )
Efek Pembangunan Infrastruktur
Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) triwulan I/2019 tercatat tumbuh sebesar 7,50% yang didukung oleh hampir semua lapangan usaha terutama pembangunan infrastruktur Bandara YIA, proyek underpass dan momentum Pemilu 2019.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Johannes De Britto Priyono mengatakan bahwa dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan I/2019 terhadap triwulan I/2018 terjadi tidak pada semua komponen.
"Pembangunan infrastruktur di DIY pada sektor konstruksi yang memberi andil utama sebesar 1,85% diikuti akomodasi karena momentum menjelang Pemilu yang diselenggarakan pada tanggal 17 April 2019," jelasnya, Senin (6/5/2019).
Perekonomian yang diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2018 mencapai Rp 34,30 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 25,46 triliun.

Perekonomian DIY triwulan I-2019 terhadap triwulan I-2018 tumbuh 7,50% (y-on-y) lebih tinggi dibanding pertumbuhan periode yang sama di 2018 sebesar 5,41%. Bila dibanding triwulan IV-2018 perekonomian DIY tumbuh 0,49% (q-to-q).
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan (y-on-y) tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 8,80%, diikuti konstruksi yang tumbuh 7,38%, dan penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 6,52%. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ternggi adalah komponen net ekspor antardaerah yang tumbuh 50,56%, diikuti oleh ekspor luar negeri yang tumbuh 16,56%, dan impor luar negeri tumbuh 12,01%.
Andil terbesar pertumbuhan ekonomi DIY triwulan I-2019 (y-on-y) diberikan oleh lapangan usaha kontruksi yaitu sebesar 1,85%, diikuti oleh informasi dan komunikasi dan penyediaan akomodasi dan makan minum, masing-masing sebesar 0,75% dan 0,63%.
Dari sisi pengeluaran, andil pertumbuhan ekonomi DIY triwulan I-2018 (y-on-y) disumbangkan oleh komponen konsumsi rumah tangga, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto, dan konsumsi pemerintah.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) penyumbang terbesar adalah lapangan usaha pertanian yaitu sebesar 0,49%. Share pertumbuhan lapangan usaha pertanian yang dominan tersebut didorong oleh pertumbuhan tanaman pangan yang mencapai 304,75%. ( Viktor Mahrizal )