Yogyakarta

Kisah Warga Binaan Rutan Kelas II A Yogyakarta Puasa di Tahanan, Hati Sakit Teringat Anak Istri

Menjalani ibadah puasa di Rumah Tahanan Negara (Rutan) menjadi pengalaman pahit bagi Sabari. Baru Maret 2019, ia dipindahkan ke Rutan Kelas II A Yogya

Dok | Agustiyar Ekantoro
Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Kelas II A Yogyakarta melakukan sholat bersama di Masjid Rutan Kelas II A Yogyakarta, Senin (6/5/2019) 

Sementara 15 WBP Nasrani dan 1 WBP beragama Shinto tidak berpuasa.

Kepala Rutan Kelas II A Yogyakarta, Agustiyar Ekantoro menjelaskan bahwa WBP yang beragama Islam wajib berpuasa, kecuali sakit.

Untuk meningkatkan keimanan WBP, Rutan Kelas II A Yogyakarta telah menyiapkan berbagai kegiatan keagamaan.

Para WBP dibagi menjadi beberapa kelompok, melalui kelompok tersebut, WBP akan belajar membaca membaca Alquran dan surat-surat pendek.

"Semua yang Islam wajib berpuasa. Kami sudah siapkan berbagai kegiatan. Sholat berjamaah jelas, ada Tadarus setelah salat Tarawih. Ada khataman Alquran juga. Pagi juga sama, ada mubaligh yang datang untuk mengajar alqurn dan surat pendek. Mereka sudah ada kelompok-kelompok,nanti belajar gantian," jelasnya.

Ia berharap dengan banyaknya kegiatan keagamaan, membuat iman WBP meningkat.

Tak hanya itu, WBP diharapkan dapat menyadari kesalahannya, sehingga tidak mengulangi perbuatannya lagi.

"Kami sebagai pembina sangat ingin WBP jadi warga negara yang baik. Mungkin saat ini mereka melakukan kesalahan, tetapi setelah dari sini diharapkan mereka menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi,"

"Semoga apa yang kami tanamkan di sini bisa diamalkan dan dilaksanakan saat sudah keluar, dan bisa kembali pada masyarakat,"tambahnya. ( Tribunjogja.com | Christi Mahatma Wardhani )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved