Pendidikan
Libatkan Ribuan Penari Jathilan, UNY Raih Rekor MURI
Kegiatan ini tak lepas juga dari peran peserta yang tidak hanya datang dari latar belakang penari atau seniman.
Laporan Reporter Magang Tribunjogja.com, Taufiq Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Mendengar jathilan memang sudah biasa bagi masyarakat Yogyakarta.
Namun jika jathilan dilakukan sambil memecahkan rekor MURI tentu terdengar luar biasa.
Pada Kamis (2/5/2019) pagi, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil memecahkan rekor dengan menggelar jathilan bersama 4.483 penari yang datang dari Jawa Tengah dan Yogyakarta.
• Sewindu Tribun Jogja, Bertekad Jadi Media Rujukan dalam Era Revolusi Industri 4.0
Tepat di hari pendidikan nasional (Hardiknas), pagi itu sekitar pukul 07.00 WIB semua peserta jathilan mengikuti upacara terlebih dahulu.
Dari pantauan Tribunjogja.com kala itu, cuaca cerah awan cukup menyenangkan.
Matahari mulai malu-malu muncul untuk menyiramkan cahayanya pada para peserta yang berkumpul di Kompleks Lapangan Hoki UNY.
Semua peserta berbaris cukup khidmat mendengar pidato di depannya, beberapa yang berkumpul di belakang tampak yang sedang mematut-matut penampilannya, hingga berfoto dengan rekanannya.
Acara itu terkesan meriah, melihat para perta memiliki kostum yang berbeda warna dan tampilan satu sama lainya, merah, biru, hitam, kuning emas dipadukan dengan pernak pernik, topeng, hingga properti kuda lumpung yang juga beraneka warna.
Kegiatan ini tak lepas juga dari peran peserta yang tidak hanya datang dari latar belakang penari atau seniman.
• Rektor Ingin UNY Gelar Jathilan Tiap Tahun, Demi Edukasi Seni dan Tradisi Lokal
Eka Candra Yulianti, seorang penari wanita cilik yang ikut dalam perayaan festival jathilan bercerita, dirinya senang ikut dalam penampilan hari ini bersama teman-temannya dari Gedongkiwo.
Baru menginjak kelas lima Sekolah Dasar (SD) Eka sudah menekuni dunia tari selama satu tahun.
Dirinya juga bercerita tetang persiapannya yang cukup lama sekitar bulan hingga sampai berani tampil di acara itu.
Persiapan sebelum berangkat dari rumah yang dilakukan Eka dan teman-teman, cukup memakan waktu.
Mulai pukul 03.00 Eka sudah harus bangun untuk segera pergi ke rumah Ketua Paguyuban Agung Sugianto.
Sambil terkantuk Eka tetap semangat diantar orang tuanya.
Berjumlah 10 orang, akhirnya semua anak selesai dirias sekitar pukul 05.00, pada sela-sela menunggu makan pagi Eka dan teman-teman sempat beberapa kali mengingat gerakan-gerakannya untuk ditampilkan nanti.
Agung Sugianto mengungkapkan jika anak-anaknya itu sebetulnya sudah menampilkan tarian di acara kelurahan, hal itu guna pemantapan dan evaluasi sebelum mengikuti acara di luar lainnya.
• UNY Pecahkan Rekor MURI Pentas Jathilan dengan 4.483 Penari
"Kita sempat coba di pentas di acara kelurahan sekali pakai yang jaranan, terus sudah kelihatan bagus kita bawa ke sini, latihan rutinya sih seminggu sekali," kata pria yang akrab disapa Agung.
Upacara selesai, doa telah dipanjatkan.
Saatnya pemecahan rekor dimulai, para penari sudah bersiap di posisi dan kelompoknya masing-masing.
Pembawa acara meneriakan 'Festival Jathilan UNY' lalu disambut para peserta 'hokya hokya', musik mulai dimainkan para peserta telah mendapat aba-aba mulai mengikuti irama sambil menari.
Rasa puas tergambar dari ekspresi dan gerakan, tidak luput Rektor UNY Sutrisna Wibawa ikut menari bersama dengan peserta lain.
Seakan tidak ada sekat dan perbedaan.
Bahkan setelah selesai acara dirinya mengunggah foto di Instagram saat menari dengan deskripsi "Setelah tadi malam 'dugem' private party sama para mahasiswa ber-IPK tinggi, tadi pagi lanjut nJathil. Yang berbau modern kita jajhal, yang tradisional kita jabani! Dan di Hari Pendidikan Nasional ini kita dapat rekor MURI! UNY jaya!" (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/libatkan-ribuan-penari-jathilan-uny-raih-rekor-muri.jpg)