Yogyakarta International Airport
Yogyakarta International Airport, Bandara Baru dengan Runway Terpanjang dan Keras Siap Operasi
Bandara baru Yogyakarta ini disebut-sebut memiliki landasan pacu terpanjang dan keras dibanding bandara lain, yang ditangani Angkasa Pura I.
Ia membuka kemungkinan bahwa penerbangan domestiklah yang justru akan beroperasi perdana di YIA.
Ini lantaran kebutuhan waktu persiapan untuk penerbangan internasional lebih lama sekitar dua minggu dan saat ini masih dilakukan finalisasi maskapai mana saja yang sudah siap untuk beroperasi di YIA.
Slot Penerbangan
PT Angkasa Pura I menyebut minat maskapai penerbangan untuk mengoperasikan penerbangan domestik melalui Yogyakarta International Airport (YIA) di Temon, Kabupaten Kulon Progo cukup tinggi.
Hal itu menjadi satu di antara alasan pemilihan rute domestik pada pengoperasian perdana YIA pada akhir April 2019 ini.
Juru Bicara Proyek Pembangunan YIA PT AP I sekaligus General Manager Bandara Adisucipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, mengatakan pihaknya langsung menawarkan potensi slot penerbangan domestik kepada sejumlah maskapai setelah ada kepastian bahwa penerbangan internasional dari dua maskapai itu urung dilaksanakan.
Izin slot domestik itu juga telah diajukan ke Kementerian Perhubungan dan kini tengah dalam proses untuk persetujuannya.
"Setelah mereka (maskapai internasional) menyatakan belum siap, kami menawarkan kepada domestik dan Alhamdulillah minatnya tinggi. Ada tiga maskapai yang berminat dan ini yang kita tangkap. Insyaallah dalam waktu dekat ada informasi soal izin slotnya," kata Pandu, Kamis (25/4/2019).
Ketiga maskapai itu yakni Garuda Indonesia Group, Lion Air Group, dan Air Asia Indonesia yang akan membuka rute baru melalui YIA.
Garuda Indonesia dan Air Asia Indonesia akan membuka penerbangan destinasi Jakarta sedangkan Lion Air Group akan membuka rute Balikpapan, Bali, dan Batam.
Kembali ke Adisucipto
AP I kini juga secara resmi telah membatalkan rencana pemindahan penerbangan internasional dari Bandara Adisucipto (ADS/JOG) ke YIA.
Walaupun, YIA sendiri sebetulnya sudah siap secara kelaikan fasilitasnya untuk penerbangan internasional tersebut, dibuktikan dengan adanya Sertifikat Bandar Udara (SBU) Sementara dari Kemenhub.
Pandu mengatakan, sejak awal YIA memang sudah disiapkan bandara berkelas internasional melalui berbagai tahapan.
Di antaranya verifikasi oleh Kementerian Perhubungan, cek kalibrasi dan uji pendaratan, serta lain sebagainya.
Bahkan, perangkat bea cukai, keimigrasian, dan karantina (custom, immigration, quarantine/CIQ) sudah disiapkan di YIA.
Dengan adanya perubahan skema penerbangan itu, seluruh sumber daya CIQ pun diinstruksikan untuk beroperasi di Adisucipto seperti biasanya.
"Semuanya ditarik lagi, penerbangan internasional masih tetap dilakukan di Adisucipto. Sekarang di sana ada 188 jadwal dengan 6 jadwal penerbangan internasional dan sisanya domestik," kata Pandu. (*/ing/ Tribunjogja.com )