Bantul
Ketika Anak-anak Sekolah Diberi Kesadaran Tentang Sampah dan Lingkungan
Mereka datang jauh dari Wonogiri ke Garduaction di pantai Parangkusumo Kabupaten Bantul, Selasa (23/4/2019) untuk belajar pengelolaan sampah dan lingk
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Study Tour biasanya dilakukan oleh sekolah dengan membawa muridnya ke tempat-tempat wisata.
Berswafoto dan berbelanja. Namun berbeda bagi ratusan murid SMA N 1 Jatisrono Wonogiri.
Mereka datang jauh dari Wonogiri ke Garduaction di pantai Parangkusumo Kabupaten Bantul, Selasa (23/4/2019) untuk belajar pengelolaan sampah dan lingkungan.
Mereka belajar dan praktek langsung bagaimana cara membuat kerajinan dari limbah sampah.
Selain itu, sebanyak 236 siswa itu juga diberi kesadaran untuk merawat bumi.
Caranya dengan melakukan aksi bersih sampah plastik, di pesisir pantai.
• Wanita Ini Terekam Membuang 7 Anak Anjing di Tong Sampah, Hukuman 6 Tahun Penjara Menanti
"Harapan kami anak-anak ini memiliki kesadaran tinggi tentang lingkungan. Dan juga daya kreatifitas untuk mengolah sampah menjadi produk jadi," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Jatisrono, Agung Surendra.
Ia menceritakan gagasan untuk mengenalkan pengelolaan sampah kepada para siswa itu berawal dari banyaknya sampah yang ada disekitar lingkungan sekolah.
Kata dia, seputaran kantin sekolah, banyak sampah berserakan.
Padahal, menurutnya, para siswa sudah mendapatkan pembelajaran pengetahuan kelingkungan hidup [PKLH].
Bagaimana cara mengemas sampah menjadi produk berguna.
"Namun anak-anak ini sepertinya belum tahu. Sampah berserakan hanya dibersihkan dan dirosok-kan. Belum ada yang dijadikan produk jadi," tuturnya.
• Walhi Tolak Teknologi Pengolahan Sampah untuk Pembangkit Listrik
Sebab itu, Agung memutuskan untuk membawa ratusan murid SMA N 1 Jatisrono Wonogiri pergi ke Garduaction Bantul.
Belajar pengelolaan sampah dan kesadaran untuk merawat bumi.
Harapannya pulang dari tempat ini kesadaran anak-anak tentang lingkungan bisa tumbuh.
"Anak-anak bisa lebih kreatif, membuat produk dari sampah," ujar Agung lagi.
Penggagas sekaligus pengelola Garduaction Budiyanto mengatakan kunjungan ratusan murid SMA N 1 Jatisrono Wonogiri ke Garduaction merupakan bagian dari wisata edukasi bernama Trash School Study Tour Program.
Ini merupakan paket wisata edukasi bagi pelajar yang ingin belajar mengenai pengelolaan sampah.
Para pelajar yang datang ke Garduaction, kata Budi akan diajak untuk belajar pengetahuan tentang sampah.
Mulai dari pengumpulan limbah plastik, rumah pilah sampah hingga sampah yang disulap menjadi produk-produk nilai guna.
• Pemusnahan Sampah Jadi Solusi
"Harapan besar kedepannya, kami ingin pencemaran sampah yang berasal dari wisatawan ketika berkunjung ke pantai, bisa terkurangi," terang dia.
Hari Bumi
Peringatan hari bumi sudah semestinya diperingati dengan aksi nyata untuk merawat bumi.
Melalui Trash school Study Tour program, menurut Budi merupakan bagian dari upaya memperingati hari Bumi yang jatuh pada 22 April.
Merawat Bumi adalah merawat masa depan. "Keberlangsungan Bumi harus kita jaga," terang dia.(TRIBUNJOGJA.COM)