Fakta Terbaru di Balik Pembunuhan Guru Honorer, Dihabisi di Warung Kopi, Tersangkanya Pria Melambai
Potongan kepala Budi Hartanto (28), guru honorer ditemukan di Sungai Kras, Dusun Plosokerep, Desa Bleber
TRIBUNJOGJA.COM, KEDIRI - Kasus mutilasi guru honorer Budi Hartanto (28) setelah sembilan hari akhirnya terungkap.
Temuan kepala korban, tertangkapnya dua pelaku serta lokasi pembunuhan menjawab misteri mayat dalam koper yang terjadi Rabu (3/4/2019) pukul 07.00 WIB lalu di Blitar.
Potongan kepala Budi Hartanto (28), guru honorer ditemukan tim petugas gabungan Inafis Polda Jatim dan Polres Kediri di Sungai Kras, Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4).
Menurut keterangan polisi, kepala korban Jumat (12/4/2019) di Dam Sungai Bleber ditemukan menyusul ditemukannya pelaku yang diduga melakukan
pembunuhan sadis tersebut.
Selain temuan kepala korban, ditangkapnya dua pelaku dan motif di balik pembunuhan sadis itupun mulai terkuak.
Berikut fakta-fakta terkini soal kasus mayat dalam koper dilansir dari Surya.co.id:
1. Potongan kepala terbungkus plastik dan karung
Potongan kepala Budi Hartanto (28), guru honorer korban mutilasi akhirnya ditemukan tim petugas gabungan Inafis Polda Jatim dan Polres Kediri di Sungai Kras, Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4/2019).
Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal menyebutkan potongan kepala korban ditemukan tim gabungan Inafis Polres Kediri dan Polda Jatim mengatakan setelah dilakukan pencarian dengan menyusuri tepian sungai akhirnya potongan kepala korban ditemukan di pinggir sungai.
Saat ditemukan potongan kepala terbungkus plastik serta karung dengan kondisi yang sudah mulai membusuk. Kepala itu dipastikan bagian tubuh korban setelah dipastikan Tim Forensik Polda Jatim.

2. Dua pelaku tertangkap
Pelaku pembunuhan Budi Hartanto, guru honorer Kota Kediri yang tubuhnya dimutilasi ada dua orang, berinsial AP dan AJ.
Keduanya berjenis kelamin laki-laki, mereka ditangkap di hari yang sama, Kamis (11/4). Namun keduanya ditangkap di lokasi yang berbeda.
AP ditangkap di Jakarta oleh Anggota Mabes Polri. Sedangkan, AJ diringkus oleh kepolisian Kediri.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menuturkan, AP merupakan pelaku pertama yang ditangkap polisi, Kamis (11/4/2019) sore di Jakarta.
"Kami tangkap di lokasi berbeda," katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).
Sosok dua tersangka mutilasi guru honorer asal Kediri, Budi Hartanto ternyata pria yang berpenampilan melambai dan lihai memasak.
Sosok tersangka mutilasi guru honorer Budi Hartanto ini diketahui dari tetangga korban dan keterangan polisi.
Tak cuma melambai dan lihai memasak, tersangka mutilasi guru honorer ternyata ikut dalam sebuah komunitas yang berisi para pria melambai.
Sujirah, seorang tetangga tersangka berinisial AJ mengakui, selama ini pria muda itu berjualan nasi goreng di warungnya Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4/2019).
AJ diamankan polisi pada Kamis (11/4/2019) malam di warungnya. "Baru sekitar 10 hari buka nasi goreng di desa kami," ujarnya.
Kedua tersangka pembunuhan guru honorer asal Kediri yah berinisial AP dan AJ, merupakan orang terdekat korban.
"Sudah kami duga bahwa keduanya sangat mengenal korban," ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera pada awak media, Jumat (12/4/2019).
Keduanya, lanjut Barung, merupakan teman dekat dalam sebuah komunitas. Selain itu, kedua pelaku merupakan warga asal Kediri.
"Mereka bersama korban diketahui terlibat dalam sebuah komunitas, mereka mengenal saat bertemu di sana," lanjutnya.

3. Kronologi
Kronologi awal pembunuhan dan mutilasi guru honorer Kediri, Budi Hartanto, mulai terungkap.
Guru honorer Budi Hartanto ternyata dihabisi di sebuah warung kopi di jalan Surya, Kediri.
Di warung kopi itu juga, tubuh guru honorer Budi Hartanto dipotong atau dimutilasi lalu dimasukkan ke dalam koper lalu dibuang ke ke pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019) silam.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).
"Proses pembunuhan dilakukan di luar kota Blitar dan lokasi tepatnya adalah di sebuah warung kopi," katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).
Warkop tersebut, ungkap Barung, sebelumnya telah di reservasi oleh pelaku AP, beberapa hari sebelumnya.
"Warung kopi itu di sewa oleh AP yang kita tangkap di Jakarta tadi, alamatnya Jalan Surya Kabupaten Kediri," ungkapnya.
Hari ini AP yang ditangkap oleh Anggota Mabes Polri di Jakarta, akan diberangkatkan ke Kediri.
Rencananya, penyidik Polda Jatim akan lakukan rekonstruksi adegan pembunuhan di lokasi tersebut.
"Sepertinya besok sabtu baru kami rilis," tandasnya.
4. Dibuang di dekat rumah tersangka
Lokasi pembuangan potongan tubuh guru honorer BUdi Hartanto ternyata dekat dengan rumah salah satu tersangka, AS (34).
AS tercatat sebagai warga Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Jarak rumah AS dengan lokasi penemuan jasad korban sekitar 1,5 kilometer.
Informasinya, polisi sudah menggeledah rumah AS di Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Polisi menyita dua sepeda motor dari rumah orangtua AS.
Dua sepeda motor yang disita polisi dari rumah AS, yaitu, Honda Scoopy dan Yamaha Mio. Honda Scoopy warna abu-abu gelap itu diduga sepeda motor milik korban. Honda Scoopy itu belum ada pelat nomornya.
Sedangkan Yamaha Mio yang disita warna merah hitam Nopol AG 3684 EV. Sampai sekarang belum diketahui Yamaha Mio itu milik siapa. Dua sepeda motor itu dibawa ke Polres Blitar Kota.
5.Jenis senjata tajam untuk membunuh
Usai menangkap dua pelaku pembunuhan Budi Hartanto (28), guru honorer Kota Kediri yang tubuhnya dimutilasi, polisi berusaha mencari barang bukti senjata tajam (sajam) yang digunakan pelaku.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, penyidiknya berupaya memastikan alat yang digunakan pelaku untuk membunuh korban.
"Saat ini sedang kami pastikan, pakai alat apa si pelaku bunuh korban," katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).
Selain senjata tajam yang digunakan pelaku, ungkap Barung, penyidik berupaya mencari benda lain yang digunakan pelaku menghabisi nyawa korbannya."Benda lain seperti tali, kami juga sedang cari itu," lanjutnya.
Berdasarkan pernyataan sebelumnya, terdapat dua jenis senjata tajam berbeda digunakan pelaku untuk membunuh dan memutilasi korban.
"Ada senjata yang digunakan untuk membunuh dan ada yang digunakan untuk memutilasi," ujarnya.(*)