Atta Halilintar Ungkap Permintaan Audrey Siswi SMP Pontianak, Mulai Followback Instagram dan Youtube

Atta Halilintar Ungkap Permintaan Audrey Siswi SMP Pontianak, Mulai Followback Instagram dan Youtube

Editor: Iwan Al Khasni
Kolase Instagram/ @attahalilintar| Tribunpontianak
Trauma baik psikis dan fisik yang dialami Audrey memang tak lepas dari penganiayaan oleh 12 siswi SMPN 17 Pontianak padanya Jumat (29/3/2019) di Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya. 

Atta Halilintar Ungkap Permintaan Audrey Siswi SMP Pontianak, Mulai Followback Instagram dan Youtube

Atta Halilintar menyempatkan waktu mengunjungi Audrey Audrey (14) siswi SMP di Pontianak yang jadi korban penganiayaan oleh sejumlah siswi SMA. Atta Halilintar
mengaku mendapatkan tiga permintaan dari korban saat bertemu di rumah sakit.

Atta Halilintar melalui postingan instagramnya terlihat menjenguk Audrey yang sedang terbaring lemah di rumah sakit.

Dalam foto yang diunggah oleh Atta Halilintar, tampak ia mencium kening Audrey jadi korban penganiayaan oleh sejumlah siswi SMA.

Atta Halilintar pun membawakan hadiah yang tak ia sebutkan dalam Instagramnya.

Pastinya kedatangan Atta Halilintar untuk memberikan dukungan dan doa agar Audrey lekas kembali ceria seperti sedia kala.

Dari keterangan unggahan Atta Halilintar, Audrey bahagia mendapat kunjungan dari raja YouTube itu.

Namun, ada hal yang membuat Atta Halilintar kaget, sebeb Audrey melontarkan sejumlah keinginan dan permintaannya pada Atta Halilintar.

Permintaan Audrey yang pertama adalah minta akun Instagramnya di-follback oleh Atta Halilintar hal ini membuat Atta Halilintar mau tertawa namun segan.

'Hal pertama yang diminta Audrey Minta follback dan tag ig aku mau ketawa tpi gimana gitu...' tulis Atta Halilintar.

Permintaan Audrey yang ke dua adalah jika Audrey sembuh, remaja itu ingin diajak ke Jakarta dan berkunjung ke rumah Atta Halilintar.

Selanjutnya, permintaan Audrey yang ketiga adalah, ia juga ingin diundang ke acara Atta Halilintar dan membuat YouTube bersama.

'Dia (Audrey) Semangat sembuh Asalkan Aku Janji Kalau dia (Audrey) sembuh bakal diajak ke JKT ke rumah aku dan Dia Minta Diundang ke Acara aku dan Pengen Nge-Youtube.
,' tulis Atta Halilintar dalam unggahannya.

Berikut foto Atta Halilintar bersama Audrey:

Atta Halilintar terlihat mencium kening Audrey (Instagram/ @attahalilintar)
Atta Halilintar terlihat mencium kening Audrey (Instagram/ @attahalilintar) (Instagram Atta Halilintar)

Tribunjogja.com melansir laporan Suryamalang.com, kejadian penganiayaan terhadap Audrey bermula dari saling komentar di media sosial.

Korban AU sejatinya bukanlah target utama dari 12 pelaku, tapi kakak sepupu korban.

"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info kakak sepupu korban merupakan mantan pacar pelaku penganiayaan ini," kata Wakil Ketua KPPAD Kalbar, Tumbur Manalu
kepada TribunPontianak.

Namun antara pelaku dan korban saling berbalas komentar di media sosial.

Hingga akhirnya pelaku merencanakan penjemputan dan penganiayaan terhadap korban.

"Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," lanjutnya.

“Semua pelaku adalah teman-teman kakak sepupunya, mereka menggunakan korban ini untuk memancing kakaknya keluar dari rumah dengan cara menjemput korban dari rumah
neneknya di Jl. Cendrawasi sekitar jam 14.00,” ujar korban dikutip TribunnewsBogor.com dari BerkatnewsTV di RS Promedika.

Saat itu, korban dijemput pelaku sore hari oleh pelaku.

Pelaku yang merupakan oknum siswi pelajar SMA ini juga meminta korban mempertemukan dengan kakak sepupunya, yang berinisial PO, dengan alasan ada yang ingin
dibicarakan.

AU yang tidak mengenal para oknum menyanggupi hal itu, hingga AU bertemu dengan kakak sepupunya.

Pada saat penjemputan korban tidak menyadari, dirinya akan dianiaya.

"Ketika dibawa ke Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku utama tiga orang dan rekannya yang membantu ada 9 orang sehingga total ada
12 orang," kata Wakil Ketua KPPAD, Tumbur Manalu.

Korban dianiaya di dua lokasi, selain di Jalan Sulawesi, korban juga dianiaya di Taman Akcaya.

Ada tiga aktor utama yang dilaporkan korban terkait penganiayaan tersebut.

"Ada tiga orang yang dilaporkan oleh korban," kata Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Dony, Selasa (9/4/2019).

Sementara sembilan orang lainnya, membantu pelaku dalam melancarkan aksinya.

Saat tiba di lokasi inilah korban dianiaya. Bahkan menurut informasi yang didapat, kepala korban dibenturkan ke aspal.

“Para pelaku membenturkan kepala korban dengan aspal, lalu menendang perut korban berkali-kali, serta dilakukan pencekikan dan penyiraman dengan air secara
bergantian," tulis akun @syarifahmelinda

"Dan wajah korban ditendang dengan sendal gunung sehingga terjadi pendarahan dalam hidung korban serta di kepala ada benjolan dan kebanyakan luka dalam,” tambahnya.

Atas kasus tersebut, tak sedikit juga figur publik yang turut menyoroti kasus ini, salah satunya pengacara kondang Hotman Paris hingga psikolog Dedy Susanto.

Namun sayang, para pelaku tampaknya tak memperlihatkan penyesalan.

Terlihat para pelaku masih membuat video boomerang dan berswafoto ketika berada di kantor polisi usai kejadian itu.

Bukan itu saja, seorang pelaku bernisial F juga mengunggah pesan di Instagram Story dan menyebut warganet sok suci.

Mengutip Tribunstyle.com, F menulis di Instagram Story-nya bahwa masyarakat tidak tahu menahu mengenai permasalahan yang sebenarnya.

F juga mengatakan jika para netizen "sok suci".

Selain itu, F juga menuding media-media yang memberitakan kasus Audrey.

F menulis jika media justru melebih-lebihkan keadaan yang sebenarnya.

Tidak sampai di situ saja, para pelaku juga masih sempat nongkrong di sebuah cafe, Selasa (9/4/2019) kemarin malam.

Hal ini terlihat dari instastory salah satu teman pelaku yang diunggah kembali oleh akun gosip.

Dalam video tersebut, tampak para pelaku sedang berkumpul di sebuah cafe.

Sepertinya mereka baru saja menikmati beberapa minuman sambil mengobrol.

Para pelaku juga terlihat tersenyum penuh percaya diri saat temannya merekam.

Tidak ada ekspresi menyesal atau takut pada wajah mereka.

Dalam video tersebut, sang teman malah memberikan dukungan kepada para pelaku.

'Aku selalu support kalian, tenang guys masih banyak yg doakan kalian yg terbaik. Baik-baik ya Love u guys miss u', tulis temannya.

Sikap merasa tidak bersalah para pelaku ini tentu saja membuat warganet geram.

Terkait hal ini, psikolog Dedy Susanto menyebut kalau para pelaku memiliki kecenderungan gangguang psikologis.

Hal tersebut disampaikan Dedy Susanto melalui akun Instagramnya @dedysusantopj.

Dalam unggahan tersebut, Dedy menyebut kalau para pelaku menderita gangguan psikologis.

'Orang tidak ada rasa bersalah loh, harus ditindak agar tidak ada korban berikutnya,' buka Dedy.

'Sudah sekejam itu tidak ada rasa bersalah, ini gangguan psikologis,' imbuhnya.

Lebih lanjut, apabila pelaku tidak mendapatkan perawatan mental, maka itu bisa membawa cara berpikir yang lebih mengerikan.

'Bila tidak ada treatment khusus, alam bawah sadarnya akan tersugesti 'oh ternyata gakpapa gua zhalim begini' merajalelalah dia nanti,' ungkap Dedy.

Ia juga mengharapkan keadilan untuk Audrey, demi mengurangi traumanya pasca kejadian ini.

'Trauma yg di alami Audrey itu jenis yg sulit disembuhkan. Paling tidak dengan melihat pelaku ditindaki, rasa berharga Audrey bisa agak pulih karena ia melihat
KEADILAN,' tukasnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved