Bisnis
Berawal dari Usaha Rumahan, Matchamu Siap Tembus Pasar Internasional
Meski terhitung murah, produk Matchamu menggunakan teh hijau premium langsung dari Jepang.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Bermodal riset dan keyakinan, Lintang dan rekan-rekannya terbang ke Uji, Kyoto, Jepang.
Sebab di situlah matcha terbaik bisa didapatkan.
Mereka kemudian mencoba meramu bahan tersebut. Hingga ditemukan racikan terbaik untuk minuman teh hijau.
Tak lama, mereka lalu membuat kafe Matchamu di daerah Pogung, Sleman.
Namun kafe tersebut tak bertahan lama.
"Kami saat itu ingin memperluas jaringan produk, tidak hanya di Yogyakarta. Maka kami mulai fokus ke pengembangan dalam bentuk sachet," jelas Niniek.
Matchamu semakin menemukan titik terang saat ikut dalam kompetisi Foodstartup Indonesia yang diadakan oleh BEKRAF RI di 2017.
Ternyata mereka berhasil meraih juara pertama, setelah bersaing dengan 100 peserta.
Kesempatan mereka pun semakin terbuka lebar.
Oleh BEKRAF, mereka dipertemukan dengan banyak pihak, termasuk investor serta korporasi.
Pada tahun 2018, produk Matchamu sudah beredar di toko retail berjejaring di seluruh Indonesia.
"Pada 2019 ini, akhirnya kami bisa mendirikan pabrik sendiri, dengan kru total sebanyak 78 orang. Separuhnya warga sekitar," tutur Niniek.
Produk Matchamu terdiri atas dua varian, yaitu Matcha Latte dan Hojicha Latte.
Per sachetnya dibanderol dengan harga Rp 4.600.
Baca: Populer di Kuliner Kekinian, Ini 8 Khasiat Matcha bagi Tubuh
Meski terhitung murah, Niniek memastikan produk Matchamu menggunakan teh hijau premium langsung dari Jepang.