Advertorial

Dinkes Ingin Kurangi Penderita PTM Lewat Sosialisasi Germas

Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY terus menggencarkan kegiatan dan sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).

Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Acara sosialisasi Gerakan Germas oleh Dinkes DIY di Balai Desa Girirejo, Imogiri, Bantul, Jumat (5/4/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY terus menggencarkan kegiatan dan sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).

Tujuannya, antaralain demi mereduksi jumlah penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) serta mengajak masyarakat terutama kaum laki-laki hidup lebih sehat dengan mengurangi rokok.

“PTM adalah penyebab kematian tertinggi di DIY. Padahal bisa dicegah, PTM muncul karena perilaku kita yang kurang mau menerapkan pola hidup sehat,” kata Kepala Seksi Mutu dan Akreditasi Fasyankes Dinkes DIY, Sugiharto saat menjadi pemateri Germas di Balai Desa Girirejo, Imogiri, Bantul, Jumat (5/4/2019).

Sugiharto menjelaskan, beberapa jenis PTM yang banyak diderita masyarakat DIY pada umumnya seperti diabetes, jantung, kolesterol, hipertensi, stroke dan asam urat.

Dari beberapa PTM tersebut, stroke menjadi jenis penyakit tidak menular yang paling banyak menjadi penyebab kematian di wilayah DIY.

Baca: Wujudkan Germas untuk Pembangunan Masyarakat Desa

Untuk menghindari penyakit tidak menular ini, Sugiharto mengajak masyarakat Girirejo untuk menerapkan pola hidup sehat seperti yang sudah tertuang dalam Gerakan Germas.

Seperti rutin melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit sehari, cukup makan sayur dan buah, cek kesehatan rutin dan memberikan ASI eksklusif untuk bayi.

“Bapak ibu jalan-jalan waktu subuh itu minimal 30 menit. Kalau anak muda olahraga, futsal misalnya. Bapak-bapak bisa juga badminton. Tapi olahraga jangan terlalu dipaksakan kalau badan sedang tidak sehat. Karena ada kasus setelah olahraga terkena serangan jantung karena kondisi badan sedang tidak fit,” pesan Sugiharto.

Selain itu, Sugiharto juga mengajak warga untuk mengurangi konsumsi makanan berminyak seperti gorengan.

Misalnya, saat kumpul kegiatan desa seperti ronda, grup PKK atau dasawisma.

Sebagai gantinya, perlahan diselingi buah-buahan seperti pisang, duku, salak atau pepaya.

Selain murah, buah lebih menyehatkan daripada gorengan.

Baca: Sosialisasi Germas di Sendangmulyo, Kepala Dinkes DIY Ajak Warga Rutin Periksa Kesehatan

Tak ketinggalan, mengenai himbauan mengurangi kebiasaan merokok yang biasa dilakukan bapak-bapak baik ketika sedang di rumah ataupun ketika ada pertemuan antar warga.

Dimulai, dari tidak merokok ketika di dekatnya ada orang lain yang memilih tidak merokok.

Terutama, ibu-ibu maupun anak-anak.

“Kami menyadari tidak bisa begitu saja melarang setiap individu mengkonsumsi rokok. Tapi paling tidak, jangan membuat orang di sekitar kita yang tidak merokok ikut merasakan akibat negatif akibat asap rokok yang kita timbulkan. Kalau bisa ditahan dulu, atau mencari tempat yang memang khusus untuk merokok,” kata Sugiharto.

Selain Sugiharto, dalam acara sosialisasi kemarin hadir pula Tustiyani selaku anggota Komisi D DPRD DIY yang juga berpesan kepada warga di sekitar Girirejo untuk menerapkan pola hidup sehat di keluarga maupun lingkungan.

Menurut Tustiyani, ketika pola hidup sehat diterapkan maka penyakit tidak mudah datang.

“Saya rasa bapak - ibu dan seluruh warga di Desa Girirejo ini menyadari bahwa kesehatan adalah hal yang paling berharga. Jika badan sehat, maka kita bisa bekerja, bisa bepergian, bisa berekreasi dengan keluarga, bisa beraktifitas normal. Nah, supaya badan sehat ya harus menerapkan pola hidup sehat sesuai Gerakan Germas ini,” katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved