Gunungkidul
Relaksasi, Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahiddin Gunungkidul Saling Pijit Sebelum Ikuti UNBK
Meskipun saat ini UNBK saat ini sudah tidak menjadi penentu kelulusan, namun para siswa terlihat cukup tegang.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
Setelah saling pijit mereka antri untuk bersalaman dengan guru meminta doa restu kepada guru supaya saat mengerjakan soal diberikan kelancaran dan kemudahan.
Wahyudi mengatakan, total siswa yang mengikuti UNBK di sekolah yang ia pimpin sejumlah 41 siswa.
Tak hanya melakukan kegiatan doa bersama dan saling pijat antar murid pihaknya juga menyediakan foto both yang berada di halaman sekolah.
"Harapannya dengan adanya beberapa kegiatan tersebut anak-anak menjadi senang dan lebih santai dalam mengerjakan UNBK sehingga diharapkan mendapatkan hasil yang maksimal. Tadi anak-anak juga melakukan doa bersama dan berdoa agar dilancarkan dalam mengerjakan UNBK tidak ada halangan selama UNBK berlangsung," ucapnya pada Tribunjogja.com.
Seorang murid SMA Muhammadiyah AL Mujahiddin, Erika Yeni Ristiyanti mengatakan dirinya merasa lebih santai setelah melakukan beberapa kegiatan pada pagi hari ini, mulai dari doa bersama hingga melakukan kegiatan saling pijit dengan teman.
"Untuk menghadapi UNBK kali ini lebih santai, ditambah lagi kalau kita belajar terus dari sore hingga malam malah menambah beban nanti saat mengerjakan soal. Lebih baik saat menghadapi ujian lebih santai," katanya.
Terpisah, Kepala Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Gunungkidul, Sangkin mengatakan, total peserta UNBK di Gunungkidul sebanyak 2.664.
Ada beberapa sekolah yang harus menumpang lantaran keterbatasan sarana dan prasarana.
Dirinya mengatakan sekolah yang menumpang saat menggelar UNBK 2019 ada tiga sekolah yaitu dari SMA Pembangunan 4 Playen yang menumpang ke SMK Yappi, lalu SMA Pembangunan Wonosari menumpang ke SMA Maarif, MA Maarif Nglipar numpangnya ke SMK Trunajaya.
"Dari pagi tadi belum ada laporan adanya kendala dalam pelaksanaan UNBK di Gunungkidul. Sekolah-sekolah yang menumpang karena memang keterbatasan sarana dan prasarana untuk menggelar UNBK secara mandiri," ujarnya.
Pihaknya juga telah membekali operator yang ada di tiap-tiap sekolah mengenai bagaimana cara menangani jika ditemukan kendala saat UNBK berlangsung.
"Tiap-tiap sekolah sudah ada operator jika ada kendala mereka sudah tahu bagaimana cara mengatasinya jadi kepala sekolah jangan panik jika terjadi kendala dalam pelaksanaan UNBK. Yang jadi kendala adalah ketika terjadi mati listrik tetapi genset tidak bisa segera hidup," katanya.
Menurutnya jika terjadi mati listrik dan genset tak kunjung hidup maka dapat mempengaruhi mental siswa saat mengerjakan UNBK.
"Saya harap UNBK dapat berjalam lancar dan mendapatkan nilai sebaik mungkin," imbuhnya.(*)