Tampang Pelaku Pembunuhan Melinda Zidemi, Bermula Menaruh Hati Kemudian Sakit Hati
Nang saat itu mengaku tak memerkosa Melinda. Mulanya juga ia mengaku tak mengenal Melinda Zidemi tapi kemudian berubah
Seperti diberitakan sebelumnya, calon Pendeta Melinda Zidemi dibunuh dan diperkosa.
Mayatnya ditemukan di areal perkebunan PT PSM tepatnya di Divisi 3, Desa Bukit Baru Dusun Sungai Baung Kecamatan Air Sugihan OKI, Selasa (26/3).
Melinda bersama seorang anak berusia 11 tahun NP dicegat dua orang saat pulang dari Pasar Jeti, Senin (25/3) pukul 17.00 antara Divisi 3 dan Divisi 4.
Kedua pelaku memerkosa Melinda lalu membunuhnya. Mayatnya ditingal begitu saja.
Sementara NP semula dikira sudah meninggal dunia oleh dua pelaku. NP ternyata berhasil bangun dan berlari menuju tempat tinggal mereka di Divisi 4 sekitar pukul 23.00.
Sebelum NP pulang ke divisi 4, sejak sore hari warga sudah cemas karena keduanya tak kunjung pulang. Warga kemudian sempat mencari.
Malam itu juga, warga beramai-ramai mencari ke seluruh penjuru areal perkebunan itu. Baru pada keesokan harinya mayat Melinda ditemukan ditutupi semak dan batang kayu yang sebelumnya dipakai untuk memblokade jalan.
Tewasnya Melindawati Zidemi alias Melinda Zidemi, calon pendeta muda cantik yang dibunuh di Sungai Baung Sumsel meninggalkan kesedihan mendalam bagi rekan korban.
Dewistina Finowa'a, rekan satu angkatan korban di STTIP (Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang) mengungkapkan sahabatnya itu
sangat berkomitmen untuk menjadi hamba Tuhan yang sejati.
"Itu sudah dia (Melindawati) buktikan. Sampai akhir hayatnya, dia tetap menjadi hamba Tuhan," ucapnya saat ditemui di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) jalan Urip Sumoharjo Palembang, Rabu (27/3/2019).
Dewistina mengungkapkan terakhir kali bertemu dengan Melinda sekitar dua minggu lalu di kota Palembang.
"Saya tugasnya di Palembang, sedangkan dia di sungai Baung. Terakhir kali ketemu, waktu dia ngajak saya ke pasar 16. Karena memang dia suka sekali belanja disana," ucapnya.
Sudah satu tahun Melinda menjalani ikatan dinasnya di Sungai Baung Sumsel.
Selama itu, korban tidak pernah mengeluhkan hal-hal buruk yang pernah dialaminya disana.
"Nggak ada sama sekali. Keluhan atau curhat-curhat mengeluh juga nggak ada. Dia nyaman-nyaman saja disana," ujar Dewistina.