Kisah Inspiratif

Kisah David Penghuni Lapas Yogya Ingin Hijrah dan Tobat, Selesai Ngomong Langsung Dihadiahi Umroh

Ia pun berniat memperbaiki hidupnya dan akan tinggal di pondok pesantren setelah bebas nanti. Jujur yang saya lakukan itu salah

Tribunjogja.com | Christi Mahatma Wardhani )
Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti sharing komunikasi dan motivasi yang diisi oleh pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Aqua Dwipayana di Lapas Kelas II A Yogyakarta, Senin (25/3/2019). 

Malang melintang di dunia hitam sejak tahun 2000 membuat David (38) ingin bertaubat. Warga Binaan Lapas Kelas II A Yogyakarta tersebut sudah lima kali dipenjara karena melakukan berbagai tindak kriminal seperti pencurian hingga perampokan.

Pada sharing komunikasi dan motivasi yang digelar di Lapas Kelas II A Yogyakarta, pria kelahiran 1981 itu mengaku perbuatan yang mengantarkannya ke balik jeruji besi adalah salah.

Ia pun berniat memperbaiki hidupnya dan akan tinggal di pondok pesantren setelah bebas nanti.

"Jujur yang saya lakukan itu salah, saya melakukan itu untuk makan,"

"Saya tidak punya orangtua. Saya mau hijrah, pengen bertaubat. Masuk sini (lapas) bukan sesuatu yang bisa dibanggakan," katanya disela sharing di Lapas Kelas II A Yogyakarta, Senin (25/3/2019).

Karena keberaniannya mengakui kesalahan di depan teman-temannya, David mendapat hadiah umroh dari pembicara sharing, yaitu Aqua Dwipayana seorang Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional.

"Alhamdulillah!!," teriaknya usai diberi hadiah umroh.

Baca: Mahasiswa Bunuh PSK Seusai Kencan di Hotel, Bayar Utang ke Pacar Pakai Uang Korban

Ia pun mengajak WBP lain untuk sama seperti dirinya, mengakui kesalahan, dan tidak mengulanginya lagi.

Pria bertubuh besar itu sudah sekitar tiga tahun menginap di hotel prodeo, sekitar tahun 2021 ia baru bebas.

Sementara itu, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Aqua Dwipayana mengungkapkan kekagumannya pada David.

Menurutnya tidak semua orang bisa berjiwa besar dan mau mengakui kesalahannya.

Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti sharing komunikasi dan motivasi yang diisi oleh pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Aqua Dwipayana di Lapas Kelas II A Yogyakarta, Senin (25/3/2019).
Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti sharing komunikasi dan motivasi yang diisi oleh pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Aqua Dwipayana di Lapas Kelas II A Yogyakarta, Senin (25/3/2019). (TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma)

Itulah yang menyebabkan dia memberikan hadiah umroh pada David.

"Hari ini kita belajar dari David, tidak semua orang mau mengakui kesalahannya dan berjanji tidak mengulanginya lagi," ungkapnya.

Menurutnya kehidupan ini seperti berada di dalam mobil.

Di dalam mobil tersebut, seseorang bisa melihat kaca depan dan kaca spion.

Kaca depan melambangkan masa depan, sementara kaca spion melambangkan masa lalu.

"Jangan terlalu melihat spion atau melihat masa lalu, nanti tidak bisa melihat masa depan. Yang paling mendasar jangan lupa kita memaknai hukuman ini sebagai ibadah. Apapun kondisinya saat ini, kita harus tetap bersyukur," ujarnya.

Ia melanjutkan sharing tersebut pada dasarnya tidak ada manfaatnya, karena yang paling utama adalah keinginan diri untuk berubah.

Untuk menuju pada perubahan tersebut, tentu membutuhkan proses yang panjang.

Namun jika ada niat untuk membuktikan, maka anggapan masyarakat pun akan berubah.

Kepala Lapas Kelas II A Yogyakarta Satriyo Waluyo berharap melalui adanya sharing tersebut, beban dari WBP bisa disalurkan.

Sehingga WBP bisa saling bertukar pikiran dan menghilangkan stress selama di Lapas.

"Saya nggak nyangka tadi David seperti itu, karena selama ini cuma diam,"

"Berarti niatnya tulus dari hati. Tahun 2020 bebas bersyarat, 2021 dia bebas sepenuhnya. Dan bisa ikut umroh. Harapannya tentu dengan adanya sharing ini, WBP bisa melepaskan unek-unek dan tidak tertekan," tambahnya. ( Tribunjogja.com | Christi Mahatma Wardhani )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved