Gadis 19 Tahun Ini Berpenghasilan Miliaran Rupiah dari Pemberian Nama Bayi
Remaja ini adalah CEO Special Name, sebuah situs web yang dirancang untuk memberikan nama Inggris kepada bayi China sesuai harapan orang tua
Di negeri panda itu, semua bayi diberi nama China yang terdiri dari dua hingga tiga karakter. Namun, banyak orang China merasa lebih mudah untuk berinteraksi dengan orang luar negeri jika mereka juga memiliki nama Barat.
"Secara tradisional, nama-nama itu akan ditugaskan sendiri atau diberikan oleh guru. Tetapi, karena hambatan bahasa dan sensor internet di China, kemampuan risetnya terbatas. Bahkan seringkali menghasilkan pilihan yang aneh dan terkadang lucu," kata Jessup.
"Terpikir olehku jika Nyonya Wang membutuhkan layanan ini, maka mungkin orangtua lain juga akan membutuhkannya," lanjut Jessup.

Jessup mulai berpikir akan menguntungkan jika dia bisa membantu orang tua China memberi nama buah hatinya.
Apalagi, menurut Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional, angka kelahiran di China naik 7,9 persen menjadi 17,86 juta pada 2016, akibat berakhirnya kebijakan satu keluarga hanya boleh memiliki satu anak.
Ide Bisnis
Laman Special Name bekerja dengan meminta pengguna untuk memilih lima karakteristik dari 12 daftar yang paling mereka inginkan untuk anak mereka.
Kemudian, algoritma akan memilihkan tiga nama spesifik gender yang cocok dengan lima karakteristik tersebut.
Pengguna juga dapat membagikan tiga saran dengan teman dan keluarga melalui tautan langsung ke aplikasi pengiriman pesan China, Wechat. Proses ini hanya memakan waktu tiga menit.
"Saya memberikan tiga nama yang tepat untuk dipilih orang tua dan saya mendorong mereka untuk membagikan nama itu kepada teman dan keluarga," kata Jessup.
Awalnya, Jessup menyediakan layanan gratis. Tetapi setelah "membantu" memberi naman 162.000 bayi, dia kemudian menerapkan biaya sekitar 60 sen. Hingga saat ini, situs tersebut telah menamai 677.929 bayi.
Jessup menyebut, penghasilan itu digunakan untuk membayar biaya kuliahnya, berinvestasi di properti, dan membayar kembali pinjaman ayahnya.
Situs web milik Jessup hanya membutuhkan tim kecil di China untuk mengelola operasi teknisnya.
"Saya masih memperbarui database setiap bulan, tetapi bisnis ini sepenuhnya otomatis, jadi saya fokus penuh pada studi saya," kata Jessup.