Kulon Progo

Tahun Ini Pemkab Kulon Progo Fokus Pembebasan Lahan untuk Bedah Menoreh

Pengadaan tanah menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada 2019 ini untuk percepatan pembangunan jalur Bedah Menoreh.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pengadaan tanah menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada 2019 ini untuk percepatan pembangunan jalur Bedah Menoreh.

Pembebasan lahan akan dilakukan untuk beberap titik ruas yang sudah disusun rencana detail teknisnya (Detailed Engineering Design).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Gusdi Hartono mengatakan tahun ini belum ada pembangunan infrastruktur atas program Bedah Menoreh tersebut.

Pihaknya masih akan fokus membebaskan lahan yang akan digunakan, terutama pada ruas yang sudah selesai penyusunan DED.

Baca: On Trend: 6 Gaya Mix and Match Koleksi Terbaru Gaudi Clothing

Di antaranya seperti ruas depan Masjid Ngori (Samigaluh) senilai Rp 600 juta.

Namun begitu, ia enggan menyampaikan total estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk Bedah Menoreh mengingat tahapannya masih DED dan harus melalui tahap appraisal untuk pengadaan tanah.

"Saat ini masih mematangkan DED dan perencanaan pembebasan tanah," kata Gusdi pada Tribunjogja.com, Minggu (17/3/2019).

Jalur Bedah Menoreh merupakan program pembangunan konektivitas jalan penghubung New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon dengan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Keberadaan jalur sepanjang sekitar 57 kilometer ini diharapkan bisa menumbuhkan kemajuan potensi-potensi wisata lokal di kawasan Menoreh wilayah Kulon Progo.

Sejauh ini, Gusdi menyebut tidak ada kendala apapun dalam upaya percepatang pembangunan Bedah Menoreh.

Baca: Hujan Deras, Pekerjaan Pengaspalan NYIA Terhenti

Hanya saja, proses pembangunannya memang harus melalui tahapan-tahapan tertentu.

Mulai dari penyusunan studi kelayakan (feasibility study), DED, dan tahap pengadaan tanah.

Hal itu harus dilakukan berurutan mengingat sebagian ruas jalur Bedah Menoreh berstatus jalan milik kabupaten serta provinsi dengan lebar bidang berbeda-beda.

"Jalan provinsi lebarnya sudah cukup tapi yang jalan kabupaten masih kurang," kata Gusdi.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan Bedah Menoreh dimulai dengan pembebasan lahan sepanjang 2,65 km pada 2017 di Desa Kebonharjo Samigaluh dan pada 2018 dilakukan pekerjaan konstruksi badan jalan sepanjang 0,5 km serta pembuatan DED Jembatan Ngori dengan bentang 90 meter.

Program ini juga didukung pembiayaannya dari dana keistimewaan (Danais) yang pada 2018 telah disusun FS dan DED jalan bedah Menoreh sepanjang 57 km.

Infrastruktur ini diharapkan bisa menggerakkan sektor pariwisata di wilayah utara, serta mengangkat ekonomi masyarakat dan mengurangi kemiskinan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved